Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Pengrajin India dari Daerah Kumuh Menguatkan Ekonominya di Tengah Pandemi Virus Corona

Kompas.com - 19/08/2020, 09:58 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

MUMBAI, KOMPAS.com - Di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi virus corona yang melanda hampir di seluruh dunia dan menjelang festival Ganesh Chaturthi, pengrajin asal India melakukan terobosan untuk menyelamatkan usahanya.

Melansir AFP pada Selasa (18/8/2020), seorang pengrajin tembikar bernama Potter Yusuf Zakaria Galwani beralih menciptakan patung Ganesha yang ramah lingkungan menjelang festival keagamaan Hindu mendatang.

Galwani bekerja bersama dengan 2 saudara laki-lakinya di daerah kumuh Dharavi, di Mumbai membuat patung Ganesha setinggi 13 inci dari tanah liat terakota.

"Karena penjualan tembikar kami menyusut, saya memutuskan untuk membuat patung Ganesha...sebagai cara bertahan hidup dan juga untuk mempromosikan (alternatif) yang ramah lingkungan," kata Galwani yang berusia 40 tahun, kepada AFP yang dilansir pada Selasa (18/8/2020).

Ganesha adalah dewa Hindu yang diyakini dan dihormati sebagai penghilang rintangan. Menjelang perayaan festival Ganesha Chaturthi, patung ganesha ini amatlah dicari.

Baca juga: Meski Akrab, Iran Masih Tunggu Konfirmasi Vaksin Corona Rusia dari WHO

Ganesh Chaturthi adalah festival yang dimulai Sabtu kemarin (15/8/2020) yang diikuti dengan penuh semangat di pusat keuangan India, Mumbai.

Festival Hindu ini secara tradisional diakhiri dengan para penganutnya melakukan prosesi untuk membenamkan patung-patung dewa gajah yang sangat dicintai ke dalam air yang bermuara di Laut Arab.

Namun, pada perayaan tahun ini pemerintah mengharapkan untuk perayaan tersebut diredam, dengan pihak berwenang di kota mengantisipasi terjadinya lonjakan virus corona.

Pemerintah kota mendesak warga untuk merayakan 10 hari festival Ganesh Chaturthi cukup di rumah, demi menjaga social distancing.

Sebetulnya, para pejabat belum mengeluarkan larangan langsung secara nasional terhadap perendaman patung Ganesha di laut pada tahun ini, tapi mereka telah memberlakukan pembatasan pada perayaan lokal.

Baca juga: Dikritik Trump soal Virus Corona, Ini Jawaban PM Selandia Baru

Pemuja dilarang memberikan persembahan umum kepada dewa dan penyelenggara telah diperintahkan untuk membersihkan tenda festival luar ruangan beberapa kali sehari.

Di sisi lain, para aktivis telah lama mengkritik praktik membenamkan berhala di laut, dengan alasan dapat berkontribusi dalam pencemaran air, yang mana Galwani juga setuju dengan pendapat itu.

"Setiap tahun, kami melihat patung Ganesha besar yang terbuat dari plester Paris terdampar di pantai setelah prosesi perendaman. Ini juga memengaruhi lingkungan lokal dan kehidupan laut kami," katanya.

Sehingga, ia mengkreasikan patungnya dengan tanah liat yang dirancang untuk cepat hancur dan berubah menjadi tanah. Patungnya juga mengandung biji di dalamnya yang dapat berkecambah jika disiram seperti tanaman.

Patung Ganesha ini ia jual seharga 20 dollar AS (Rp 296.529 dengan kurs Rp 14.826).

Baca juga: Mulai Lupakan Virus Corona, Warga Wuhan Ramai-ramai Main Air

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com