NEW DELHI, KOMPAS.com - Kasus positif Covid-19 sekarang di India telah lampaui 2 juta dengan 1 juta kasus terakhir telah dikonfirmasi dalam 20 hari, lebih cepat dari AS atau Brazil yang memiliki angka lebih tinggi.
Melansir BBC pada Kamis (6/8/2020), bersamaan dengan laporan peningkatan jumlah kasus tersebut, disebutkan pengujian Covid-19 juga meningkat pesat di India dalam beberapa minggu terakhir, tetapi situasinya bervariasi di seluruh negara bagian.
Baca juga: 8 Pasien Covid-19 di RS India Tewas karena Terbakar
Pengujian yang meningkat, tidak merata secara nasional karena beberapa negara bagian melakukan sebanyak 40.000 tes per juta orang, dan yang lain hanya sebanyak 6.000.
Jumlah kasus meningkat pesat, misalnya di negara bagian selatan Andhra Pradesh. Bulan lalu mengalami lonjakan kasus dan sekarang menyumbang beban kasus tertinggi ketiga di India.
Baca juga: Tegakkan Pencegahan Virus Corona, Venezuela Terapkan Hukuman Push Up sampai Kerja Bakti
Dipicu oleh tingkat kematian yang rendah, negara ini masih terus membuka kembali aktivitas normal, bahkan ketika pusat penyebaran virus corona baru mendorong lonjakan kasus.
India terus "membuka" aktivitas ekonominya sejak awal Juni, setelah lockdown yang berlangsung hampir dua bulan. Gym dan tempat kebugaran menjadi tempat usaha yang terakhir dibuka kembali.
Baca juga: Virus Corona Jadi Penyebab Korban Tewas akibat Ledakan di Lebanon Tidak Tinggi
Namun, beberapa negara bagian telah memberlakukan pembatasan.
Baru-baru ini, India membuat aturan yang diterapkan hingga tingkat daerah, yaitu menerapkan lockdown dan pembatasan aktivitas kota atau distrik tertentu secara bergilir.
India sekarang adalah negara ketiga yang memiliki jumlah kasus virus corona terbesar di seluruh dunia, hingga melewati 2 juta kasus atau persisnya menurut laporan BBC, yaitu 2.025.409. Angka tersebut didapat setelah terdapat laporan 62.170 kasus dalam 24 jam terakhir.
Sejauh ini, India telah melaporkan kematian sekitar 40.700 orang akibat virus corona. Meski itu adalah jumlah terbesar kelima di dunia, para ahli mengatakan itu tidak terlalu tinggi mengingat populasi negara itu 1,3 miliar.
Pemerintah, bagaimanapun, dituduh mengurangi angka kematian Covid-19 karena berbagai alasan, dari keterlambatan dalam pelaporan kasus, hingga aturan tentang bagaimana India menentukan apakah suatu kematian disebabkan oleh virus corona.
Baca juga: Virus Corona, Trump Bersikeras Kasus di AS Masih Rendah di Dunia