BEIRUT, KOMPAS.com - Sebuah bangunan baru berpelindung kaca di area pelabuhan Beirut menampung banyak kantor media dan perusahaan bisnis.
Namun, pasca ledakan besar pada Selasa sore, bangunan itu tinggal gundukan beton dan baja yang bengkok.
Meski ledakan dahsyat itu menewaskan lebih dari 135 orang dan melukai 5.000 orang lainnya, ada 2 faktor yang mungkin masih bisa dikatakan sebagai alasan mengapa angka korban tewas tidak terlalu tinggi.
Dua faktor itu di antaranya jam kerja musim panas yang pendek dan working from home (WFH) alias bekerja dari rumah karena wabah virus corona.
Baca juga: Amonium Nitrat Diduga Tak Hanya Jadi Penyebab Ledakan di Beirut, Lebanon
Banyak karyawan sudah selesai bekerja pada jam 3 sore. Banyak karyawan lainnya bekerja dari rumah sebagai tindakan pencegahan terhadap Covid-19.
Namun, mereka yang masih berada di kantor saat insiden ledakan terjadi, punya cerita yang mengerikan.
Di salah satu kantor yang terdapat di gedung baru dekat pelabuhan itu ada sebuah tim redaksi koran An-Nahar yang sedang berkumpul meluncurkan proyek terbaru mereka, An-Nahar Al-Arabi.
“Kami berada di aula lantai atas untuk menyelesaikan perayaan dan editor edisi cetak surat kabar tengah memasuki gedung ketika kami mendengar ledakan pertama,” kata jurnalis Rana Najjar, yang menderita luka ringan di kepala.
“Pelabuhan ada di seberang kantor kami dan beberapa dari kami sudah mulai mengambil gambar ketika kami melihat api. Kemudian ledakan besar terjadi. Beberapa dari kami berlari ke bawah meja atau berlari lebih jauh untuk mencari keselamatan. Yang lain terjebak di kantor mereka ketika langit-langit runtuh. Pecahan kaca melukai banyak orang."
Baca juga: Darah Di Mana-mana, Pengakuan Dokter Unit Darurat Pasca Ledakan Lebanon
Karena pandemi virus corona, surat kabar itu masih mempertahankan jadwal staf yang terbatas, menurut Najjar.
“Korban bisa jauh lebih tinggi jika semua karyawan hadir di gedung itu,” katanya kepada Arab News.
“Kami tidak dapat menuju ke tangga dan segera keluar dari gedung karena kerusakan yang parah. Setelah di luar, kami mulai membantu yang terluka. ”
Lima belas rekan kerja terluka parah, dan yang lainnya menderita luka ringan, kata Najjar.
Baca juga: Video Viral Ledakan Lebanon, Pengantin Wanita Ini Terempas Saat Sesi Foto Pernikahan
“Seorang petugas keamanan di sebelah gedung Al-Jurdiya terluka parah, sementara seorang pria Suriah pergi mencari saudaranya yang sedang memperbaiki tangki air di atap. Saya menghentikan mobil dan motor yang lewat untuk mengirim yang terluka ke rumah sakit. "
Rekannya, Salwa Baalbaki mengalami bahu yang terpelintir serta luka serius di tangan. "Saya menghentikan seorang pengendara motor dan memintanya untuk membawa teman saya ke rumah sakit," ujar Najjar.