Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini Peringatan 75 Tahun Pengeboman Atom Hiroshima dan Nagasaki

Kompas.com - 06/08/2020, 07:00 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

TOKYO, KOMPAS.com - Pekan ini, menandai peringatan 75 tahun pengeboman atom di kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang. Sebuah serangan nuklir pertama di dunia yang melenyapkan ratusan ribu orang.

Ketika jumlah korban selamat semakin berkurang, kedua kota di Jepang itu tetap teguh berupaya menjaga "kehidupan" yang tersisa.

Serangan bom atom di Kota Hiroshima jatuh pada 6 Agustus 1945, menyusul tiga hari kemudian sebuah serangan serupa di kota Nagasaki.

Baca juga: Ledakan di Beirut Lebanon Disebut Mirip Peristiwa Bom Hiroshima

Saat itu, Kota Hiroshima memiliki populasi penduduk sebanyak 350.000 orang dan Nagasaki sebanyak 240.000 orang. Akibat serangan bom atom, korban tewas di Hiroshima mencapai 140.000 dan 70.000 di Nagasaki.

Bom atom menargetkan dua kota yang dikenal sebagai situs militer Jepang, menghancurkan sembilan dari 10 bangunan di Hiroshima dan lebih dari sepertiga bangunan di Nagasaki.

Melansir Asian Nikkei, Jepang sendiri merupakan satu-satunya negara yang pernah mengalami serangan nuklir. Para korban selamat dikenal dengan nama hibakusha kebanyakan mengalami masalah kesehatan akibat radiasi nuklir.

Baca juga: Kisah Mengharukan Penyintas Bom Hiroshima-Nagasaki, Berharap Tak Ada Lagi Senjata Nuklir

Radiasi itu menyebabkan penyakit seperti leukemia dan kanker jenis lainnya. Jumlah hibakusha yang mengalami masalah kesehatan pada Maret lalu sekitar 136.682 penyintas, turun 60 persen dari angka sebelumnya, 372.264 orang pada tahun fiskal 1980, menurut Departemen Kesehatan, Buruh, dan Kesejahteraan.

Saat ini, usia rata-rata hibakusha adalah 83 tahun. Seiring bertambahnya usia mereka, organisasi yang selama ini mendukung mereka secara berangsur-angsur dibubarkan.

Prefektur Hiroshima memiliki 62.000 hibakusha, sedangkan Prefektur Nagasaki memiliki 36.000. Keduanya jika digabungkan sebanyak 70 persen dari total yang ada.

Baca juga: Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki Disiapkan Selama 6 Tahun, Ini Prosesnya

 

Adapun sebanyak 4.700 hibakusha lainnya tinggal di Tokyo dan 4.500 lainnya di Prefektur Osaka.

Para hibakusha juga menerima subsidi negara yang mencakup perawatan kesehatan, pengobatan, dan pemakaman.

Pada 2019, pemerintah pusat Jepang telah menyisihkan sekitar 125,3 miliar yen Jepang (setara dengan Rp 17 triliun) sebagai dukungan kepada hibakusha.

Sebagian dari biaya tersebut juga diberikan secara bulanan kepada mereka yang menderita penyakit akibat paparan radiasi bom atom.

Baca juga: Fakta Ledakan Lebanon, dari Tewaskan 78 Orang hingga Disebut Mirip Bom Hiroshima

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com