Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mengharukan Penyintas Bom Hiroshima-Nagasaki, Berharap Tak Ada Lagi Senjata Nuklir

Kompas.com - 04/08/2020, 14:08 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

TOKYO, KOMPAS.com - Menandai 75 tahun sejak serangan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, generasi terakhir yang selamat dari pengeboman memastikan agar pesan mereka tetap hidup.

"Hibakusha" (secara harfiah orang yang terkena dampak bom) selama puluhan tahun telah menyerukan penghapusan senjata nuklir.

Diperkirakan ada 136.700 hibakusha yang masih hidup, banyak di antara mereka masih bayi atau belum lahir saat pengemboman sebagaimana diwartakan AFP, Selasa (4/8/2020).

Kementerian Kesehatan Jepang memperkirakan rata-rata umur mereka kini lebih dari 83 tahun.

Terumi Tanaka (88), salah satu korban selamat dalam pengeboman Nagasaki, mengatakan bahwa hibakusha menyerukan tidak mau lagi kejadian itu terulang lagi di mana pun.

Baca juga: Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki Disiapkan Selama 6 Tahun, Ini Prosesnya

"Untuk tujuan ini, kami harus membiarkan orang lain tahu apa yang kita alami, agar mereka dapat mengetahui faktanya," kata Tanaka.

Tanaka berusia 13 tahun ketika bom atom itu meledakkan kotanya. Pengeboman di Nagasaki menewaskan 74.000 orang.

Tiga hari kemudian, bom atom kembali dijatuhkan di Hiroshima yang menewaskan 140.000 orang.

Dia menghabiskan banyak sisa hidupnya untuk berbagi pengalaman, berharap bahwa dengan menjelaskan kengerian senjata nuklir akan meyakinkan orang untuk mendukung pelarangan senjata nuklir.

Dia mengakui bahwa korban selaman pengeboman tersebut semakin menyusut. Dan mereka harus menitipkan estafet pesan kengerian tersebut kepada generasi penerus.

Baca juga: Hiroshima dan Nagasaki, Jadi Kota Maju Setelah Tragedi Bom Atom

"Kami semua pada akhirnya mati. Kami membuat kelompok bernama No More Hibakusha Project, yang untuk menjaga berbagai catatan sebagai arsip, termasuk apa yang telah kami tulis. Sehingga [generasi berikutnya] dapat menggunakannya,” ujar Tanaka.

Pelarangan Senjata Nuklir

Tanaka khawatir pada saat ini kampanye pelarangan senjata nuklir semakin memudar. Pidato oleh hibakusha seringkali hanya menarik segelintir orang.

"Kami melakukan yang sebisanya. Tetapi jika tidak ada yang datang, itu adalah indikasi kehilangan," ujar Tanaka.

Baca juga: Dua Gedung yang Selamat dari Bom Atom di Hiroshima Bakal Dihancurkan

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com