Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas Ledakan di Beirut, Lebanon, Telah Mencapai 100 Orang

Kompas.com - 05/08/2020, 15:34 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

BEIRUT, KOMPAS.com - Sebuah ledakan besar di Beirut pada Selasa (4/8/2020) telah menewaskan setidaknya 100 orang dan melukai ribuan orang di daerah pelabuhan Beirut, ibu kota Lebanon, kata menteri kesehatan Lebanon.

Jumlah korban tewas tersebut telah meningkat, yang mana sebelumnya Menteri Kesehatan Lebanon, Hamad Hasan menyebutkan bahwa korban tewas yang ditemukan saat itu sebanyak 78 orang.

Sementara korban terluka dalam ledakan Beirut kurang lebih 4.000 orang.

Ledakan dahsyat yang terjadi pada malam hari waktu setempat itu, telah mengacaukan seluruh kota, ketika ledakan terjadi dan terlihat gumpalan asap merah membentuk seperti jamur di atas langit.

"Ini adalah bencana dengan berbagai makna," kata Menteri Kesehatan Lebanon, Hamad Hasan ketika mengunjungi sebuah rumah sakit di Beirut, seperti yang dilansir The National pada Selasa (4/8/2020).

Baca juga: 8 Fakta Ledakan di Beirut, Lebanon, Setara Seperlima Ledakan di Hiroshima

Seorang pejabat pertahanan sipil di lokasi ledakan mengatakan orang-orangnya telah memindahkan puluhan orang ke rumah sakit dan masih ada mayat di dalam pelabuhan, banyak dari mereka di bawah puing-puing.

Hasan mengatakan ledakan itu menyebabkan "jumlah luka yang sangat tinggi".

Palang Merah Lebanon segera meminta sumbangan darah untuk ratusan korban ledakan yang berbondong-bondong masuk rumah sakit.

Seorang pejabat senior Palang Merah mengatakan kepada The National bahwa lebih dari 300 orang dengan luka serius dibawa ke Pusat Medis di American University of Beirut dan rumah sakit besar lainnya di Beirut.

Ada pun para korban yang memiliki luka sedang hingga ringan, diobati dengan peralatan P3K dan dibantu para sukarelawan.

Penyebab ledakan belum dikonfirmasi pasti, tetapi para pejabat mengindikasikan kecelakaan terjadi dipicu adanya bahan kimia.

Kepala keamanan internal Lebanon, Mayor Jenderal Abbas Ibrahim, mengatakan pihak berwenang menyita sejumlah besar natrium nitrat, yang seharusnya dihancurkan berbulan-bulan lalu, di salah satu gedung yang ada di pelabuhan Beirut.

Baca juga: Ringkasan Ledakan yang Mengguncang Beirut, Lebanon, dari Jumlah Korban hingga Dugaan Penyebabnya

Ibrahim mengatakan bahan kimia itu terbakar, menyebabkan ledakan besar kedua.

Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab mengatakan akan ada penyelidikan penuh "untuk mengungkap fakta mengenai gudang berbahaya ini yang telah ada sejak 2014".

Dia mengatakan, "Mereka yang bertanggung jawab akan membayar harga untuk apa yang terjadi hari ini".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Global
Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Internasional
Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Global
Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Global
Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Tengah Latihan Militer China

Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Tengah Latihan Militer China

Global
Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Global
[POPULER GLOBAL] Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi | Biden Terkesan Membela

[POPULER GLOBAL] Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi | Biden Terkesan Membela

Global
Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Global
Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Global
Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Global
Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Internasional
Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Global
Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Global
Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Global
Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com