BEIRUT, KOMPAS,com - Seorang saksi mata mengatakan, dia teringat momen ketika Lebanon dibom Israel pada 2006 ketika dua ledakan besar terjadi di ibu kota Beirut.
Sebanyak 78 orang tewas dengan lebih dari 4.000 lainnya terluka dalam insiden yang terjadi di kawasan pelabuhan ibu kota.
Berbagai rekaman yang diunggah di media sosial memperlihatkan bagaimana jamur raksasa terbentuk dengan asap yang membubung berwarna oranye.
Baca juga: Kekacauan Ibu Kota Lebanon Pasca-Ledakan Dahsyat Menyerupai Serangan Nuklir
Mohamed Najem, jurnalis yang berbasis di Beirut menuturkan, saat ledakan terjadi dia tengah berada di lantai 11 dengan kaca langsung pecah.
"Saya mendengar dua ledakan. Saat itu saya mengira bahwa bangunan akan segera runtuh," ujar dia dalam video yang dipublikasikan BBC Rabu (5/8/2020).
Najem mengungkapkan, dia segera bersembunyi begitu kaca bangunan tempatnya berada berhamburan, dan mengaku menderita luka di kakinya.
Dia berujar begitu mendengar suara ledakan, pikirannya langsung menerawang ke momen 14 tahun silam, yakni ketika Israel mengebom Lebanon.
Pada 12 Juli sampai 14 Agustus 2006, terjadi perang antara Israel dengan kelompok Hezbollah yang dibantu beberapa paramiliter lain.
Konflik di tiga titik, salah satunya Dataran Tinggi Golan, berakhir setelah Tel Aviv mencabut blokade atas Lebanon pada 8 September 2006.
Najem mengisahkan pada saat konflik, area sekitar tempat tinggalnya dibombardir Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di mana dia merasa bakal tewas.
Baca juga: Musuh Bebuyutan Lebanon, Israel, Tawarkan Bantuan Pasca-diguncang Ledakan
"Saya mengalami perasaan semacam itu lagi pada hari ini," papar Najem dalam kejadian yang terjadi pada Selasa waktu setempat (4/8/2020).
Saksi lain, Laith Ballout, mengatakan dia dan orang-orang lainnya segera tiarap ke tanah begitu ledakan mengguncang ibu kota Lebanon tersebut.
Begitu dia membuka matanya, dia melihat debu beterbangan dengan puing-puing bangunan berserakan di tempat mereka berada.
Saksi mata lainnya, Hadi Nasrallah menceritakan dia berada dalam taksi dan sempat kehilangan pendengaran selama beberapa saat karena suara yang memekakkan telinga.
"Saya sempat tak bisa mendengar beberapa detik. Saya tahu ada yang salah, dan kemudian saya melihat kaca berguguran dari jendela," paparnya.