Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turki Siap Undang Paus Fransiskus ke Hagia Sophia

Kompas.com - 22/07/2020, 07:27 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

ANKARA, KOMPAS.com - Pemerintah Turki menyatakan, mereka siap mengundang Paus Fransiskus ke Hagia Sophia setelah dua pekan lalu diubah statusnya menjadi masjid.

Juru bicara kepresidenan Ibrahim Kalin mengatakan, bangunan yang masuk Warisan Kebudayaan Dunia UNESCO itu masih akan tetap dibuka untuk umum.

Kepada CNN International, Kalin menerangkan mereka tidak akan melakukan perubahan pada mosaik Kekristenan, karena masuk ke dalam "warisan kebudayaan Turki".

Baca juga: Paus Fransiskus Sedih karena Hagia Sophia Diubah Kembali Jadi Masjid

"Kami akan melakukan beberapa kebijakan, seperti menutupi mosaik itu ketika tiba waktunya shalat tanpa menyentuhnya," jelasnya.

Dilansir Anadolu via Greek City Times Selasa (21/7/2020), dia menekankan tidak akan ada kerusakan paa arsitektur maupun mosaik Hagia Sophia.

Dia kemudian menegaskan bahwa bangunan yang dibangun di era Bizantium itu terbuka bagi para pemeluk agama maupun mereka yang tak beragama.

Karena itu, Kalin mengatakan Turki siap untuk mengundang semua orang, termasuk Paus Fransiskus, dan menegaskan mereka menghormati kebebasan beragama.

Ucapan Kalin terjadi setelah Paus menyatakan, dia "sangat sedih" setelah Ankara mengubah status Hagia Sophia dari museum menjadi masjid.

"Saya memikirkan Istanbul. Saya sedang memikirkan Hagia Sophia. Saya sangat sedih," terang Kepala Vatikan sekaligus pemimpin Gereja Katolik itu.

Kalin melanjutkan, reaksi perubahan status bangunan yang juga disebut Ayasofya tersebut hanya didasarkan pada prasangka dan penilaian ketinggalan zaman.

Baca juga: Erdogan: Status Hagia Sophia adalah Urusan Internal Turki

"Terdapat kebebasan beragama di Turki. Kami menikmati kebebasan itu sama seperti komunitas keagamaan lain di negara ini," jelas Kalin.

Pada 10 Juli, Presiden Recep Tayyip Erdogan menandatangani dekrit perubahan status Hagia Sophia dari museum menjadi masjid.

Penandatanganan dekrit tersebut merespons keputusan pengadilan tertinggi, yang membatalkan dekrit 1935 silam, yang dikeluarkan di era Mustafa Kemal Ataturk, bapak Turki modern.

Sebelum menjadi museum, Hagia Sophia pernah menjadi masjid di era Ottoman, setelah Sultan Mehmet II menaklukkan Istanbul (dulu Konstaintinopel) dari Bizantium.

Keputusan Erdogan mengubah bangunan bersejarah berusia ribuan tahun itu tak hanya menuai kekecewaan Paus Fransiskus, tapi juga membuat Yunani marah.

Sebab sebelum menjadi masjid selama ratusan tahun, Hagia Sophia merupakan gereja Ortodoks.

Baca juga: Hagia Sophia Jadi Masjid, Yunani Ancam Jadikan Rumah Mustafa Kemal Ataturk Museum Genosida

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com