ISLAMABAD, KOMPAS.com - Pemimpin Taliban merombak tim negosiatornya jelang perundingan damai dengan pemerintah Afghanistan.
Perombakan dilakukan dengan menambah empat orang terdekat Taliban, yang akan membantu negosiasi.
Keputusan ini diungkapkan oleh Mullah Haibatullah Akhundzada, komandan Taliban yang lokasinya dirahasiakan di Pakistan.
Baca juga: Taliban Serang Kantor Pemerintahan, 10 Orang Tewas
Kepada AFP pada Sabtu (18/7/2020) ia menjelaskan, keempat orang baru termasuk anggota dewan kepemimpinan di kelompok milisi itu.
Kemudian dua sumber lain dalam gerakan Taliban mengatakan, keempatnya adalah membantu tim membuat keputusan lebih cepat.
Pembicaraan dengan Kabul seharusnya sudah dimulai pada Maret, tapi berulang kali tertunda dan Taliban dituduh semakin gencar melakukan tindak kekerasan.
Baca juga: Jika Rusia-Taliban Terbukti Bersekongkol, Pentagon Akan Bertindak
Keempat negosiator baru ini telah ditunjuk bulan lalu. Mereka adalah:
Di perombakan ini juga ada 3-4 anggota tim yang dipindahkan, termasuk Mullah Amir Khan Muttaqi seorang pemimpin senior di kelompok pemberontak itu.
Mullah Amir posisinya digeser oleh Mullah Yaqoob putra Mullah Omar. Penunjukan dilakukan oleh Akhundzada.
"Yaqoob masih muda, energik, dan berpengalaman," kata sang komandan militer, seraya menambahkan bahwa Yaqoob dihormati di Taliban karena latar belakang keluarga dan pengalamannya.
Baca juga: Soal Rumor Taliban Bersekongkol dengan Rusia, Trump: Tidak Kredibel
Sebelumnya, Yaqoob sudah menjadi anggota dewan pusat Syura dan wakil dari Akhundzada.
Taliban memiliki kantor politik di Doha, ibu kota Qatar, yang turut jadi opsi tuan rumah putaran awal perundingan damai.
Pembicaraan kedua kubu akan dilakukan setelah menyelesaikan pertukaran tahanan, yang sampai sekarang masih berlangsung.
Negosiasi damai bergantung pada pertukaran tahanan. Kabul berjanji membebaskan sekitar 5.000 tahanan Taliban, dengan imbalan pembebasan 1.000 tawanan pasukan keamanan Afghanistan.
Baca juga: Rumor Rusia Bayar Taliban untuk Bunuh Tentara AS, 3 Pihak Kompak Membantah
Sejauh ini otoritas Afghanistan telah membebaskan sekitar 4.400 tahanan Taliban, kata para pihak berwenang negara itu dikutip dari AFP.
Namun bersamaan dengan pembebasan itu, pemerintah Afghanistan juga mengeluhkan Taliban yang terus melakukan serangan di seantero negeri hingga menimbulkan korban jiwa.
"Taliban punya pilihan untuk gencatan senjata dan berhenti membunuh orang tak bersalah."
"Sebaliknya, mereka malah memilih membunuh lebih banyak dan tidak menunjukkan keinginan berdamai," kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Javid Faisal di Twitter pada Sabtu (18/7/2020).
Taliban had a choice to cease the fire and halt taking innocent lives, instead, they chose to kill more and showed no will for peace. They killed and wounded 420 civilians, including women and children in the past month, and left many widows, orphans and destruction behind. pic.twitter.com/6kOOsraLRX
— Javid Faisal (@Javidfaisal) July 18, 2020
Baca juga: Sepekan Terakhir, Taliban Bunuh 291 Tentara Afghanistan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.