KABUL, KOMPAS.com - Pemerintah Afghanistan melepaskan 100 tahanan Taliban, sebagai respons terhadap hari kedua gencatan senjata Idul Fitri.
Terhentinya baku tembak untuk sementara, momen kedua dalam konflik berusia 19 tahun, berlangsung selama tiga hari terhitung sejak Minggu (24/5/2020).
Pemerintahan Presiden Ashraf Ghani tak hanya menyambut gencatan senjata Idul Fitri itu dengan mengumumkan rencana melepaskan 2.000 tahanan Taliban.
Baca juga: Taliban dan Pemerintah Afghanistan Sepakat Gencatan Senjata Saat Idul Fitri
Ghani juga menyatakan, jajarannya siap menggelar perundingan damai dengan kelompok itu, yang bisa menjadi kunci penting mengakhiri konflik.
"Pemerintah Afghanistan mengumumkan hari ini melepaskan 100 tawanan dari Penjara Bagram," jelas juru bicara Dewan Keamanan Nasional, Javod Faisal.
Dia menerangkan, pelepaasan tawanan itu untuk membantu "proses perdamaian", dan akan terus melanjutkannya hingga 2.000 tahanan dilepaskan.
Dilansir AFP Senin (25/5/2020), Faisal menyatakan bahwa pemerintah berencana untuk membebaskan sedikitnya 100 tahanan setiap hari.
"Kami harap cara ini akan mengantarkan kepada perdamaian, yang jelas layak didapatkan oleh rakyat Afghanistan," papar Faisal.
Di kota Kunduz, di mana kelompok pemberontak itu menyerang beberapa hari lalu, ketenangan terjadi dengan warga merayakan Lebaran.
"Baru dua hari lalu kepanikan terjadi di kota ini. Namun sekarang, warga keluar seolah tak terjadi perang dan merayakan Idul Fitri," kata Atiqullah, seorang pedagang.
Baca juga: Indonesia Dukung Gencatan Senjata Taliban dan Pemerintah Afghanistan
Ketenangan dan kehidupan normal juga terjadi di Provinsi Uruzgan, di mana hampir setiap hari selalu terdengar baku tembak.
"Namun sejak gencatan senjata diumumkan, tidak ada suara tembakan yang terdengar," ujar Haji Lal Agha, Kepala Polisi Provinsi Uruzgan.
Laporan terjadinya pertempuran juga tak terjadi di Kandahar, yang pernah menjadi basis Taliban, maupun Provinsi Khost di tenggara.
Namun bom yang dipasang di tepi jalan dilaporkan meledak, dan menewaskan tiga anak serta ibunya ketika mereka melintas dengan mobil di Kandahar.
Baca juga: Gencatan Senjata Saat Idul Fitri, Presiden Afghanistan Janji Percepat Pelepasan Tahanan Taliban
Kemudian di Provinsi Badakshan, Taliban mengklaim mereka terpaksa membalas serangan dari pasukan pemerintah, dengan tiga polisi tewas.