Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Kedua Gencatan Senjata Idul Fitri, Afghanistan Bebaskan 100 Tahanan Taliban

Kompas.com - 25/05/2020, 23:24 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

KABUL, KOMPAS.com - Pemerintah Afghanistan melepaskan 100 tahanan Taliban, sebagai respons terhadap hari kedua gencatan senjata Idul Fitri.

Terhentinya baku tembak untuk sementara, momen kedua dalam konflik berusia 19 tahun, berlangsung selama tiga hari terhitung sejak Minggu (24/5/2020).

Pemerintahan Presiden Ashraf Ghani tak hanya menyambut gencatan senjata Idul Fitri itu dengan mengumumkan rencana melepaskan 2.000 tahanan Taliban.

Baca juga: Taliban dan Pemerintah Afghanistan Sepakat Gencatan Senjata Saat Idul Fitri

Ghani juga menyatakan, jajarannya siap menggelar perundingan damai dengan kelompok itu, yang bisa menjadi kunci penting mengakhiri konflik.

"Pemerintah Afghanistan mengumumkan hari ini melepaskan 100 tawanan dari Penjara Bagram," jelas juru bicara Dewan Keamanan Nasional, Javod Faisal.

Dia menerangkan, pelepaasan tawanan itu untuk membantu "proses perdamaian", dan akan terus melanjutkannya hingga 2.000 tahanan dilepaskan.

Dilansir AFP Senin (25/5/2020), Faisal menyatakan bahwa pemerintah berencana untuk membebaskan sedikitnya 100 tahanan setiap hari.

"Kami harap cara ini akan mengantarkan kepada perdamaian, yang jelas layak didapatkan oleh rakyat Afghanistan," papar Faisal.

Di kota Kunduz, di mana kelompok pemberontak itu menyerang beberapa hari lalu, ketenangan terjadi dengan warga merayakan Lebaran.

"Baru dua hari lalu kepanikan terjadi di kota ini. Namun sekarang, warga keluar seolah tak terjadi perang dan merayakan Idul Fitri," kata Atiqullah, seorang pedagang.

Baca juga: Indonesia Dukung Gencatan Senjata Taliban dan Pemerintah Afghanistan

"Gestur niat baik"

Ketenangan dan kehidupan normal juga terjadi di Provinsi Uruzgan, di mana hampir setiap hari selalu terdengar baku tembak.

"Namun sejak gencatan senjata diumumkan, tidak ada suara tembakan yang terdengar," ujar Haji Lal Agha, Kepala Polisi Provinsi Uruzgan.

Laporan terjadinya pertempuran juga tak terjadi di Kandahar, yang pernah menjadi basis Taliban, maupun Provinsi Khost di tenggara.

Namun bom yang dipasang di tepi jalan dilaporkan meledak, dan menewaskan tiga anak serta ibunya ketika mereka melintas dengan mobil di Kandahar.

Baca juga: Gencatan Senjata Saat Idul Fitri, Presiden Afghanistan Janji Percepat Pelepasan Tahanan Taliban

Kemudian di Provinsi Badakshan, Taliban mengklaim mereka terpaksa membalas serangan dari pasukan pemerintah, dengan tiga polisi tewas.

Juru bicara kementerian dalam negeri Tareq Anan menjelaskan, secara umum tidak ada insiden besar, hanya terdapat letupan kecil.

Anan namun mengatakan, saat ini mereka tengah menginvestigasi serangan mortar sehari sebelumnya di Laghman, yang membunuh lima warga sipil.

Kekerasan meningkat sejak kelompok pemberontak meneken kesepakatan penarikan pasukan dengan AS, di mana penarikan itu bakal terjadi tahun depan.

Kesepakatan itu juga memberi panggung bagi perundingan intra-Afghanistan, di mana Kabul harus melepaskan 5.000 tahanan, dengan milisi melepaskan 1.000 pasukan pemerintah.

Sebelum pengumuman Minggu sebagai bentuk "gestur niat baik", Kabul sudah melepaskan 1.000 tawanan, pemberontak membebaskan 300 tentara.

Juru bicara Taliban, Suhail Shaheen di Twitter berujar, pemerintah harus melepaskan 5.000 tahanan sebagai persetujuan penawaran dengan AS.

"Proses ini harus segera diselesaikan untuk menghapus kerikil dalam rangka melanjutkan negosiasi intra-Afghanistan," jelas Shaheen.

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, menyambut langkah itu. Namun, dia menegaskan tawanan yang dibebaskan tak boleh kembali ke medan perang.

Baca juga: Taliban Tolak Damai Saat Ramadhan, Sebut Itu Tidak Rasional

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu Agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu Agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

Global
Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Global
Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Global
Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Global
Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Global
Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com