Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurnalis Rusia Mengaku Tangannya Patah akibat Diserang Polisi

Kompas.com - 02/07/2020, 16:13 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Seorang jurnalis di St. Petersburg dilarikan ke rumah sakit karena tangannya patah pada Selasa (30/6/2020) setelah berkonfrontasi dengan polisi di tempat pemungutan suara di mana dia tiba untuk menyelidiki laporan tentang adanya penggelapan suara.

Insiden itu menjadi topik utama nasional Rusia pada Rabu (1/7/2020) bersamaan dengan hari terakhir pemilihan umum terkait amendemen konstitusional yang memungkinkan presiden Rusia, Vladimir Putin untuk berkuasa sampai 2036.

Sementara itu, pihak pejabat negara menyalahkan insiden tersebut pada sang jurnalis.

Baca juga: 78 Persen Warga Rusia Setuju Putin Berkuasa 16 Tahun Lagi

Jurnalis itu bernama David Frenkel, bekerja di media online Mediazona. Dia datang ke St. Petersburg, ke salah satu tempat pemilu karena dia mendengar adanya penggelapan suara.

Seorang petugas polisi mematahkan tangannya ketika dia hendak diusir dari tempat pemilu tersebut.

Terdapat sebuah video yang merekam insiden tersebut. Video itu kemudian ditayangkan oleh saluran TV Dozhd Independent dan diunggah di media sosial Twitter.

Baca juga: Referendum Beri Jalan Bagi Putin untuk Pimpin Rusia Selama 36 Tahun

Tampak dalam video tersebut, 2 petugas polisi membekuk Frenkel sampai jatuh di depan sebuah pintu dan pria itu menjerit kesakitan.

"Mereka memelintir tanganku dan meninju dengan kepalan tangan," ujar Frenkel yang lukanya membutuhkan 4 jam operasi.

Insiden itu membuat banyak media mendukung Frenkel dan menuntut agar dilakukan penyelidikan khusus. Sementara itu, pihak kepolisian menolak tuduhan kekerasan terhadap Frenkel.

Baca juga: Cerai, Miliarder Rusia Berutang Rp 8 Triliun ke Mantan Istri

Ada pun petugas pemilu di St. Petersburg mengatakan Frenkel telah memprovokasi konflik di sana. Seorang petugas pemilu, Valentina Ladyshko, mengklaim bahwa jurnalis itu berperilaku tidak menentu dan tidak ada seorang pun yang mendorongnya.

"Sangat menyedihkan bahwa David terluka," ujar Alexander Beglov, Gubernur St. Petersburg, pada Rabu (1/7/2020).

"Tapi saya ingin menunjukkan bahwa banyak (orang) lelah... Mungkin ada semangat yang berlebihan, obsesi, antusiasme yang berlebihan."

Sementara itu, pengacara Frenkel telah mengajukan pengaduan ke Komite Investigasi pada Rabu kemarin dan menuntut penyelidikan pidana atas serangan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com