Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kim Jong Un Kembali Dirumorkan Tidak Sehat, Dubes Rusia Beri Tanggapan

Kompas.com - 30/06/2020, 17:06 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber NK News

PYONGYANG, KOMPAS.com - Duta Besar Rusia untuk Korea Utara, Alexander Matsegora, angkat suara mengenai kabar bahwa Kim Jong Un tidak sehat.

Dalam wawancara dengan kantor berita TASS, Matsegora menyatakan dia tidak menemukan adanya aktivitas aneh yang terjadi Korut.

"Saya yakin bahwa ini hanyalah rumor yang tidak berdasar," ujar Dubes Matsegora. "Negara ini masih berfungsi secara normal," jelasnya.

Baca juga: Rumor Sebut Kim Jong Un Habiskan Uang dari Penyelundupan Narkotika, Senjata dan Perdagangan Manusia

Ucapan sang Dubes Rusia itu muncul setelah kondisi kesehatan Kim Jong Un kembali disorot, sebagaimana diberitakan NK News Selasa (30/6/2020).

Semua berawal ketika Menteri Pertahanan, Taro Kono, dalam konferensi 25 Juni menuturkan bahwa mereka menemukan "kencurigaan" di Pyongyang.

Berdasarkan data yang dihimpun NK Pro, total pada April, Mei, dan Juni ini, Kim hanya muncul di hadapan publik sebanyak tujuh kali.

Angka tersebut turun jauh jika dibandingkan 46 penampilan dalam periode tiga bulan yang sama, yang terjadi antara 2012 sampai 2019.

Meski pada 1 Mei Kim muncul kembali, di mana dia menggunting pita dalam peresmian pabrik pupuk, rendahnya penampilan Kim memunculkan pertanyaan apa yang terjadi.

Dubes Matsegora mengakui, memang saat ini Kim jarang tampil di publik seperti sebelumnya. Tapi, dia menegaskan masih memerintah Korea Utara.

"(Kim) membuat keputusan, yang kemudian akan dipublikasikan. Lebih penting lagi adalah negara berjalan normal," tegas Matsegora.

Baca juga: Kondisi Kim Jong Un, Jepang Deteksi Pergerakan Aneh di Korea Utara

Dia menjelaskan negara komunis itu masih berfungsi seperti biasa, di mana tak ada hal luar biasa yang sedang terjadi di sana.

Matsegora juga membantah jika adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong, saat ini tengah dipersiapkan untuk meneruskan takhta kakaknya.

"Tidak ada alasan untuk membicarakan hal ini. Tentu tidak ada yang berani mengklaim dirinya sebagai "nomor dua" di negara ini," kata dia.

Matsegora menerangkan bahwa sampai saat ini, orang nomor satu adalah Kim Jong Un. "Saya kira jika Kamerad Kim Yo Jong ditanya apakah dia orang nomor dua, dia bakal membantahnya," paparnya.

Kim adik menjadi figur yang paling banyak diperbincangkan pada bulan ini, terutama di tengah memanasnya hubungan dengan Korea Selatan.

Baca juga: Di Singapura, Trump Bahas Golf dan Dennis Rodman Bersama Kim Jong Un

Pihak Pyongyang menyatakan, tensi panas itu disebabkan kegagalan Korsel untuk mencegah para pembelot menyebarkan pamflet anti-Korut.

Lebih lanjut, Matsegora menuturkan insiden terbaru merupakan "batas kesabaran" Korut menyusul mandegnya perundingan dengan Seoul.

"Kami sudah menyaksikan sendiri bagaimana penurunan tensi di Semenanjung Korea utamanya dilakukan oleh Republik Demokratik Rakyat Korea (nama resmi Korut)," jelas Matsegora.

Dia menyesalkan bagaimana perundingan itu berlangsung tanpa hasil. "Akan sangat bagus jika saudara di Utara dan Selatan berbaikan," imbuhnya.

Baca juga: Korsel Kecam Narasi Trump dan Kim Jong Un dari Eks Penasihat AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Mungkinkah Uni Eropa Memutus Hubungan dengan Presiden Putin?

Internasional
Meski Perundingan Berlangsung, Israel Tetap Serang Jalur Gaza

Meski Perundingan Berlangsung, Israel Tetap Serang Jalur Gaza

Global
Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com