Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dua Syarat China agar Terbuka dalam Penyelidikan Asal Covid-19

Kompas.com - 25/05/2020, 09:59 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - China melalui Menteri Luar Negeri Wang Yi menyatakan akan terbuka dalam penyelidikan asal Covid-19, tapi dengan dua syarat.

Wang Yi pada Minggu (24/5/2020) mengatakan, China mengizinkan kerja sama internasional untuk penyelidikan sumber virus corona asalkan dipimpin Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Selain itu, Menlu yang menjabat sejak Maret 2013 ini juga menekankan penyelidikan harus "bebas dari campur tangan politik."

Baca juga: Menlu China: AS-China di Ambang Perang Dingin Baru

Dilansir dari AFP, Wang Yi mengecam apa yang disebutnya upaya politisi AS untuk "mengarang rumor" tentang asal virus corona dan "menstigmatisasi China."

Beberapa pekan terakhir, Amerika Serikat bersama Australia telah menyerukan penyelidikan sumber pandemi Covid-19.

Baik Presiden Donald Trump maupun Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menuduh China kurang transparan dalam masalah ini.

Baca juga: China Berencana Gunakan Vaksin pada Akhir Tahun meski Uji Coba Belum Usai

Mereka juga berulang kali mengapungkan teori bahwa virus ini adalah hasil kebocoran laboratoriun dengan keamanan tingkat tinggi di Negeri "Tirai Bambu".

Akan tetapi sebagian besar ilmuwan percaya virus ini menular dari hewan ke manusia, dan kemungkinan kasus pertama terjadi di pasar Wuhan yang menjual daging hewan liar.

"China terbuka untuk bekerja dengan komunitas ilmiah internasional guna mencari sumber virus," ucap Wang pada konferensi pers di sela-sela sesi parlemen tahunan China.

Baca juga: Seorang Profesor Uighur Dibebaskan, Tunjukkan China Memaksakan Loyalitas

"Pada saat yang sama, kami percaya bahwa ini harus profesional, adil, dan konstruktif."

"Keadilan berarti proses untuk bebas dari campur tangan politik, menghormati kedaulatan semua negara, dan menentang anggapan bersalah," lanjutnya dikutip dari AFP.

Wang mengatakan, penyelidikan "profesional" ini harus "dipimpin oleh WHO", dan "memungkinkan para ilmuwan serta ahli medis melakukan penelitian ilmiah pada skala global."

Baca juga: China Disebut Khianati Hong Kong Lewat UU Keamanan Nasional

WHO awal bulan ini meminta Beijing mengundang mereka untuk menyelidiki asal Covid-19, tetapi Wang saat itu tidak mengatakan apakah para pakar asing akan diundang juga dalam penyelidikan.

China sebelumnya telah mengusulkan agar "penyelidikan global" terhadap Covid-19 seharusnya dilakukan ketika pandemi berakhir.

Namun anggota WHO pada Selasa (19/5/2020) telah menyatakan resolusi di majelis virtual pertama WHO untuk meninjau penanganan pandemi ini.

Baca juga: China Izinkan WHO Selidiki Penanganan Covid-19, Setelah Pandemi Berakhir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
 Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Global
Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com