Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Sebut AS Bukan Dalang Dibalik Upaya Kudeta di Venezuela

Kompas.com - 08/05/2020, 21:36 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebagaimana dilansir AFP pada Jumat (8/5/2020) mengatakan bahwa Amerika Serikat bukan dalang dibalik rencana kudeta rahasia yang gagal di Venezuela yang diduga melibatkan dua orang Amerika.

"Jika saya ingin pergi ke Venezuela, saya tidak akan merahasiakannya," jelas Trump kepada Fox News.

"Saya akan datang dan mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka akan setuju. Saya tidak akan mengirim pasukan kecil, tidak, tidak, tidak. Itu bisa disebut pasukan," ujar Trump, "Itu bisa disebut sebuah 'invasi' (serangan)."

Baca juga: Gagal Kudeta Venezuela, Tentara Bayaran AS Langsung Akui Perbuatan

Pemerintah Presiden Venezuela sayap kiri, Nicolas Maduro mengatakan bahwa rencana yang gagal itu didanai oleh pemimpin oposisi yang didukung AS, Juan Guaido dan bahwa dua mantan pasukan khusus tentara AS termasuk dalam 17 orang yang ditahan.

Berdasarkan keterangan pemerintah Venezuela, delapan lainnya yang diduga sebagai penyerang dinyatakan tewas dalam baku tembak.

Maduro mengatakan kedua orang Amerika itu "mengakui kesalahan mereka."

Baca juga: Kudeta Venezuela, AS Akan Kerahkan Segala Cara Bebaskan 2 Warganya

 

Trump menyebut operasi rahasia itu dilakukan oleh "kelompok yang tidak bertanggung jawab" dan berkata, "Saya tidak tahu banyak tentang itu."

"Yang jelas, (operasi rahasia) itu tidak dipimpin oleh Jenderal George Washington," kata Trump mengejek.

"Ini bukan serangan yang bagus. Saya pikir mereka ditangkap sebelum mereka sempat beroperasi."

Baca juga: Maduro Ungkap Identitas 2 Warga AS yang Diduga Lakukan Kudeta Venezuela

Pengakuan pelaku penyerangan

Sebelumnya, pelaku operasi kudeta asal AS yang gagal melakukan kudeta di Venezuela mengakui rencananya untuk menggulingkan kekuasaan Presiden Nicolas Maduro.

Luke Denman, adalah salah satu pelaku yang mengakui perbuatan itu. Pihak pemerintah Venezuela mengatakan kalau pelaku merupakan tentara bayaran yang serangan senjatanya berhasil digagalkan.

Maduro berulang kali menuduh Presiden AS Donald Trump atas serangan dan usaha penggulingan terhadapnya.

Baca juga: Mantan Pasukan Khusus AS Kisahkan Pimpin Kudeta Gulingkan Presiden Venezuela

Namun Trump selalu menolak sebagaimana diberitakan oleh BBC pada Kamis (7/5/2020), bahwa Trump membantah terlibat dalam kudeta Venezuela.

Menteri Luar Negeri AS,  Mike Pompeo juga mengatakan kalau pemerintah AS akan berusaha menggunakan segala upaya agar bisa membebaskan dua warganya yang diduga melakukan kudeta itu dan membawa pulang kembali ke AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com