Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Thailand Minta 20 Orang Terkaya Thailand Bantu Atasi Dampak Ekonomi Covid-19

Kompas.com - 17/04/2020, 22:29 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Reuters

BANGKOK, KOMPAS.com - Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha meminta 20 orang terkaya di negaranya untuk membantu mengatasi dampak ekonomi akibat wabah virus corona.

Prayuth mengutarakan permintaannya pada Jumat (17/4/2020) dalam pidato yang disiarkan televisi.

Dilansir dari Reuters, Prayuth tidak mengatakan secara spesifik bantuan apa yang dia minta. Namun dia mengatakan akan mengirim surat terbuka ke 20 orang tersebut minggu depan.

Baca juga: Paksa Simpanse Naik Sepeda dan Sempotkan Disinfektan, Kebun Binatang Thailand Dikecam

"Orang-orang kaya ini sangat berpengaruh dalam perekonomian negara dan dikategorikan sebagai orang-orang terkaya di dunia."

"Saya meminta mereka untuk memainkan peran penting dalam bekerja sama untuk membantu negara," kata PM yang menjabat sejak Agustus 2019 itu.

Keluarga-keluarga kaya mengendalikan beberapa bisnis terbesar di Thailand, salah satu negara dengan kesenjangan masyarakat tertinggi di dunia.

Baca juga: Cegah Virus Corona, Bayi Baru Lahir di Thailand Dipasangkan Pelindung Wajah

Negeri "Gajah Putih" telah melaporkan 2.700 kasus infeksi Covid-19 dan 47 korban meninggal.

Wabah virus corona juga memukul telak sektor perekonomian dari aspek perdagangan dan pariwisata, dampak dari pembatasan pergerakan yang ketat.

Kamar Dagang Thailand pekan ini mengatakan, pengangguran bisa mencapai 10 juta orang jika wabah Covid-19 berlanjut selama beberapa bulan lagi.

Setelah pidato Prayuth, tagar #BeggarGovernment bertebaran di media sosial dan menjadi trending topic di Twitter. Hanya dalam waktu 1 jam saja sudah ada lebih dari 65.000 tweets dengan tagar itu.

Baca juga: PSK Thailand Saat Lockdown, Terpaksa Ambil Risiko demi Kebutuhan Hidup

Perkiraan "target"

Prayuth tidak mengatakan secara spesifik 20 orang terkaya Thailand yang ia maksud.

Raja Maha Vajiralongkorn yang merupakan salah satu orang terkaya di dunia, telah menyumbangkan peralatan medis ke rumah sakit Thailand juga menyumbang ke masyarakat miskin.

Reuters menyebutkan, orang kaya Thailand yang memuncaki daftar Forbes adalah keluarga Chearavanont yang memiliki Charoen Pokphand Group, salah satu produsen ternak dan pakan ternak terbesar di dunia.

Baca juga: Abaikan Lockdown, 22 Orang Lakukan Pesta Seks 48 Jam di Thailand

Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra (kiri) dan Yingluck ShinawatraBloomberg/EPA Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra (kiri) dan Yingluck Shinawatra
Selain itu ada Chalerm Yoovidhya salah satu pemilik bisnis minuman berenergi Red Bull, dan Charoen Sirivadhanabhakdi yang mengontrol Thai Beverage, pembuat bir terbesar di Thailand.

Di kalangan orang-orang terkaya Thailand juga ada eks Perdana Menteri Thaksin Shinawatra, yang digulingkan dalam kudeta tahun 2006 dan melarikan diri ke pengasingan di luar negeri.

Baca juga: Virus Corona, Raja Thailand Isolasi Diri di Hotel Mewah Bersama 20 Selir

Ia kabur untuk menghindari pengadilan kasus korupsi yang menurutnya berlatar belakang politik.

Prayuth yang merupakan mantan pemimpin junta, menggulingkan Yingluck saudara perempuan Thaksin dalam kudeta 2014 dan memenangkan pemilihan yang disengketakan tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis. Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com