Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Potong Dana WHO, Tedros: Kami Kecewa

Kompas.com - 16/04/2020, 07:03 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber CNN

JENEWA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu (15/4/2020) mengatakan bahwa pihaknya tetap mengusahakan upaya terbaik untuk menghentikan wabah virus corona.

Meski, pengumuman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tentang penangguhan dana kepada organisasi yang dikelolanya telah dia ketahui.

Melansir CNN, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada Rabu (15/4/2020) di konferensi berita Jenewa,

"Kami kecewa dengan keputusan Presiden Amerika Serikat yang memerintahkan penangguhan dana kepada Badan Kesehatan Dunia."

Baca juga: Trump Resmi Tangguhkan Dana untuk WHO di Tengah Wabah Covid-19

Sebelumnya, pada Selasa (14/4/2020), Presiden Trump mengumumkan bahwa pemerintahnya menangguhkan dana kepada WHO sementara peninjauan juga dilakukan.

Pemerintah Trump sedang mencari cara baru untuk mengalokasikan uang itu, yang akan meninggalkan WHO tanpa puluhan juta dollar dari donor terbesarnya.

 

Keputusan Trump datang di tengah wabah virus corona terburuk dalam beberapa dekade dan di saat dia mencoba menangkis kritik bahwa penanganan pemerintahannya lamban.

Sementara Tedros mengatakan bahwa WHO sedang melakukan penilaian bagaimana programnya akan berdampak jika kekurangan dana dari Amerika Serikat.

"Kami akan melakukan penilaian dan mengumumkannya secara resmi," kata Tedros selama rapat singkat. Dia menambahkan bahwa WHO akan bekerja dengan mitra lainnya untuk mengisi kekosongan dana finansial yang dihadapi dan memastikan kinerja mereka berjalan tanpa interupsi.

Baca juga: PBB Bela WHO Setelah Dananya Ditangguhkan oleh Trump

Tedros juga mengatakan bahwa WHO akan terus bekerja dengan negara-negara lain dan berpendapat bahwa persatuan adalah kunci dari melawan wabah.

"WHO sangat berterima kasih kepada banyak negara, organisasi dan individu yang mengekspresikan dukungan mereka juga komitmen mereka kepada WHO beberapa hari terakhir.

Termasuk komitmen finansial mereka. Kami terbuka pada demonstrasi solidaritas global karena solidaritas merupakan kunci dari permainan untuk melawan penyakit Covid-19. WHO sedang mengupayakannya."

Beberapa hari terakhir, skeptisisme telah meningkat kepada WHO terkait hubungan badan internasional itu dengan China. 

Baca juga: Trump Hentikan Pendanaan WHO di Tengah Virus Corona, Bill Gates hingga China Menyayangkan

Pertanyaan skeptisnya, apakah WHO cukup independen atau justru memberikan China kekayaan lebih dan kekuasaan. WHO dianggap telah memuji China berlebihan di tengah wabah virus corona. 

Dalam pengumumannya pada Selasa, Trump mengkritik WHO karena tanggapannya terhadap virus corona dan menyinggung dugaan peningkatan pengaruh China di badan internasional itu.

Trump juga berpendapat virus corona akan bisa terbendung seandainya WHO melakukan tugasnya untuk membawa para ahli medis ke China dan mampu menilai situasi.

Baca juga: Ancam Potong Dana untuk WHO, Trump Akan Umumkan Jumlahnya Minggu Depan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com