WELLINGTON, KOMPAS.com - Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, menyatakan dia dan kabinetnya melakukan pemotongan gaji sebesar 20 persen selama enam bulan ke depan.
Ardern mengatakan, langkah itu diambil pemerintah di tengah bergulirnya wabah virus corona yang sudah menjangkiti dua juta orang di seluruh dunia.
Dalam konferensi pers, Jacinda Ardern menuturkan dia memahami warga Selandia Baru ada yang kehilangan pekerjaan karena pandemi Covid-19.
Baca juga: Virus Corona, Selandia Baru Batalkan Setahun Peringatan Penembakan Christchurch
Dia juga memahami jika ada masyarakat Negeri "Kiwi" yang terkena pemotongan gaji dan begitu bergantung dari pemasukan itu, dilansir CNN Rabu (15/4/2020).
"Hari ini, saya mengumumkan diri saya, para menteri, dan pejabat publik lainnya akan menerima pemotongan 20 persen selama 6 bulan ke depan," kata dia.
PM Selandia Baru berusia 39 tahun itu menjelaskan, pemotongan gaji itu tak akan memengaruhi kebijakan fiskal. Menyiratkan kepemimpinan dari kabinetnya.
Wellington menuai pujian karena aksi cepat mereka begitu virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu merebak dan menginfeksi dunia.
Ardern langsung menutup perbatasan negaranya bagi turis asing pada 19 Maret, dan mengumumkan lockdown selama empat pekan pada 23 Maret.
Berdasarkan data dari Universitas John Hopkins, negara itu melaporkan 1.386 kasus virus corona, dengan sembilan korban meninggal.
Pekan lalu, dia menyatakan memperketat aturan perbatasan, dan menyasar juga warganya yang baru saja pulang dari luar negeri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.