Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perangi Virus Corona, AS Kekurangan Stok Masker dan Respirator

Kompas.com - 06/03/2020, 18:01 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) butuh 300 juta respirator dan masker, untuk menekan angka penyebaran virus corona. Namun, stok yang tersedia kurang dari 15 persennya.

300 juta respirator dan masker itu dibutuhkan sesegera mungkin untuk melindungi petugas kesehatan terhadap ancaman virus corona.

Pekan lalu, Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS Alex Azar bersaksi di depan Senat bahwa Badan Stok Nasional Strategis hanya memiliki 30 juta masker bedah dan 12 juta respirator sebagai cadangan.

Dilansir dari National Geographic, pernyataan ini mengejutkan lantaran inventaris nasional biasanya tidak diungkapkan ke publik untuk alasan keamanan.

Kemudian seorang pejabat senior di Badan Stok Nasional Strategis mengatakan bahwa departemen akan membeli 500 juta respirator dan masker selama 18 bulan ke depan.

Baca juga: Shopee Akan Tindak Penjual yang Jual Masker dengan Harga Tidak Wajar

Akan tetapi, lonjakan stok seperti itu mungkin belum cukup, dan mungkin juga tidak segera datang.

Lima tahun lalu, sebuah studi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menemukan bahwa Negeri "Uncle Sam" mungkin butuh 7 miliar respirator dalam jangka waktu panjang.

Stok sebanyak itu semata-mata untuk memerangi wabah yang menyerang saluran pernapasan, seperti virus corona Covid-19.

Dilansir dari Reuters, Wakil Presiden AS Mike Pence telah mengimbau masyarakat untuk tidak membeli masker jika mereka tidak sakit.

Ini dilakukan agar stok masker yang tersedia pasar bisa ditujukan untuk orang sakit.

"Kecuali jika Anda sakit, Anda tidak perlu beli masker," ucap pria 60 tahun itu saat berkunjung ke pabrik 3M Co. di Minnesota yang sedang menggenjot produksi masker.

Baca juga: Kronologi Penggerebekan Rumah yang Simpan 2 Karung Masker Daur Ulang di Bandung

Tak hanya di dalam negeri, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS juga memprediksi dunia akan kekurangan masker bedah, kacamata, baju pelindung seluruh tubuh dan respirator N95.

N95 adalah satu-satunya pelindung wajah yang direkomendasikan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, karena dirancang untuk menyaring 95 persen partikel di udara.

"Kami khawatir bahwa kemampuan negara untuk merespons terhambat oleh tersendatnya pasokan alat pelindung diri, yang disebabkan meningkatnya permintaan, penimbunan, dan penyalahgunaan," ujar Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.

"Harga masker bedah telah meningkat enam kali lipat, dan respirator N95 (meningkat) lebih dari tiga kali lipat. Harga baju hazmat juga naik dua kali lipat," tuturnya pada konferensi pers di kantor pusat WHO, Selasa (3/3/2020).

Baca juga: Dekan FKUI Tegaskan Masker untuk Pasien, Bukan Orang Sehat

Lantas, apakah sebuah negara hanya perlu mencukupi stok alat medisnya saja untuk "senjata perang" melawan virus corona?

Tidak juga, karena walaupun pusat medis AS mendapat pasokan yang diperlukan, masalah berikutnya adalah jumlah memastikan tenaga medis cukup untuk menangani pasien, jika wabah Covid-19 meluas.

Baca juga: Wali Kota Depok Pastikan Tak Akan Jual atau Bagi-bagi Masker untuk Umum

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com