KOMPAS.com - Asparagus umumnya dibuat sup, dipanggang bersama daging slice, atau ditumis.
Asparagus merupakan sayuran bergizi yang kaya akan folat, kalium, vitamin C, A, dan K. Asparagus juga mengandung asam amino asparagin dalam jumlah relatif banyak.
Tumbuh secara alami di tanah berpasir dan sedang, iklim Mediterania. Asparagus dibudidayakan di Jerman, Selandia Baru, dan Peru.
Asparagus biasanya dibedakan berdasarkan warna dari kuncupnya, berikut penjelasan selengkapnya, dikutip dari laman Masterclass.
Baca juga:
Asparagus dengan kuncup hijau paling sering ditemui di swalayan atau toko produk luar negeri.
Asparagus hijau lebih cenderung tipis daripada asparagus jenis lainnya. Warna hijau didapatkan dari klorofil untuk proses fotosintesis.
Asparagus ungu dikenal sebagai jenis yang manis, warna ungu didapat dari anthocyanin tingkat tinggi, senyawa kimia yang biasa ditemukan dalam sayuran dan tanaman lain.
Asparagus ungu cenderung kehilangan warna saat terkena panas. Pastikan untuk memanggang atau merebus asparagus ungu dengan cepat untuk mempertahankan warna dan mencapai kelembut yang diinginkan.
Asparagus putih tidak memiliki warna karena tumbuh dalam gelap, tidak ada proses fotosintesis.
Meskipun perbedaan warna asparagus putih rasanya mirip dengan asparagus hijau.
Baca juga:
View this post on Instagram