KOMPAS.com - Minuman dan makanan manis memang nikmat. Terlebih, sekarang ada banyak minuman manis, mulai dari teh manis, minuman bersoda, kue, hingga kopi.
Makanan dan minuman yang manis, tentu mengandung gula sebagai bahan campurannya. Bahkan, sering kali gula yang ditambahkan cukup banyak.
Namun di balik nikmat dan lezatnya makanan manis, ada risiko kesehatan yang mengintai di baliknya. Hal ini terkait dengan konsumsi gula berlebih.
Baca juga: Kenali Apa Itu Insulin dan Fungsinya Terhadap Gula Darah
Seperti yang disampaikan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Maxi Rein Rondonuwu, dikutip dari laman Kemenkes, (27/9/2022).
"Konsumsi gula berlebih, baik dari makanan dan minuman, akan menyebabkan masalah kesehatan, seperti gula darah tinggi, obesitas, hingga diabetes melitus," ujar dia.
Lihat postingan ini di Instagram
Adapun data Kemenkes menunjukkan, 28,7 persen masyarakat Indonesia mengonsumsi gula garam lemak (GGL) melebihi batas yang dianjurkan sesuai Permenkes 63/2015.
Baca juga: 8 Gejala Gula Darah Tinggi yang Perlu Diwaspadai
Menurut Maxi, rekomendasi maksimum konsumsi gula dalam satu hari adalah 50 gram atau 4 sendok makan (sdm).
Sementara itu dilansir dari Kompas.com, (9/10/2023), berikut ini adalah dampak buruk terlalu banyak mengonsumsi gula:
Baca juga: 9 Dampak Buruk Konsumsi Gula Berlebih, Apa Saja?
Gula yang dikonsumsi, akan diserap dalam darah, lalu dipecah oleh insulin. Gula lalu menjadi energi dan dialirkan ke jaringan tubuh.
Namun jika terlalu banyak gula, sel tubuh yang memproduksi insulin, yakni beta-pankreas, menjadi kelelahan karena terlalu berat bekerja.
Tubuh pun tidak bisa memproduksi insulin yang sebanding dengan banyaknya gula, sehingga meningkatkan risiko diabetes melitus saat terlalu banyak gula di dalam darah. Penyakit ini berbahaya karena menyebabkan timbulnya banyak masalah kesehatan dalam tubuh.
Karena tidak mampu dipecah tubuh menjadi energi, maka gula akan masuk jaringan otot dan lemak. Jika menumpuk terus-menerus, maka hal ini menyebabkan obesitas.
Baca juga: Resep Wedang Jahe Gula Batu untuk Atasi Masuk Angin
Kelebihan gula dalam darah, menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku, sehingga tekanan darah meningkat dan terjadi hipertensi.
Meski jadi pelarian dari kegalauan, konsumsi gula berlebih ternyata malah memengaruhi perubahan suasana hati dan emosi, sehingga meningkatkan risiko seseorang menjadi depresi.
Itu karena konsumsi gula yang tinggi dikaitkan dengan gangguan emosional, seperti kecemasan dan depresi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.