Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Makanan Khas Gunungkidul, Terbuat dari Ketan sampai Singkong

Kompas.com - 20/08/2023, 12:02 WIB
Yuharrani Aisyah

Penulis

GUNUNGKIDUL, KOMPAS.com - Sebagian besar masyarakat Gunungkidul berprofesi sebagai petani. Mereka menanam padi dan tanaman palawija.

"Masyarakat Gunungkidul mempunyai teknik tersendiri dalam menanam padi dan palawija," ucap Program Leader Yayasan Javlec Indonesia Apriliyanti Dwi Rahayu kepada Kompas.com, Selasa (15/8/2023).

Menurut April, warga Gunungkidul menanam padi gogo saat musim hujan. Kemudian pada musim kedua; mereka menanam padi diselingi dengan palawija seperti jagung, singkong, dan kacang.

Tanaman palawija tersebut dipanen saat musim kemarau tiba.

Mereka juga menanam rumput kolonjono yang bentuknya lebih besar dan panjang dari rumput liar. Rumput kolonjono biasa dijadikan sebagai pakan ternak.

Hasil panen tanaman palawija pun diolah menjadi berbagai makanan manis maupun gurih dan dikonsumsi oleh masyarakat Gunungkidul.

Baca juga:

Nagasari atau nogosari buatan warga Gunungkidul; terbuat dari tepung beras, santan, dan pisang.DOK. DANONE INDONESIA Nagasari atau nogosari buatan warga Gunungkidul; terbuat dari tepung beras, santan, dan pisang.

"Ini ada berbagai jenis makanan yang bahan bakunya dari hasil pertanian warga masyarakat Karangasem, khususnya. Ada nagasari, terbuat dari tepung beras kemudian santan dicampur dengan pisang. Mudah ini membuatnya. Ini juga makanan yang populer di sini, setiap ada acara hajatan pasti muncul," jelas salah seorang warga Gunungkidul saat mempresentasikan olahan pangan lokal kepada peserta "Jelajah Gizi 2023: Eksplorasi Potensi Pangan Lokal untuk Penuhi Kebutuhan Nutrisi Keluarga" bersama Danone Indonesia dan Citilink di Taman Kehati Eroniti, Selasa (15/8/2023).

Beberapa olahan beras dan tanaman palawija di Gunungkidul adalah sebagai berikut:

Cemplon terbuat dari singkong parut yang dibentuk bulat, diisi dengan gula merah kemudian digoreng.DOK. DANONE INDONESIA Cemplon terbuat dari singkong parut yang dibentuk bulat, diisi dengan gula merah kemudian digoreng.

  1. Cemplon: terbuat dari singkong parut yang dibentuk bulat, diisi dengan gula merah kemudian digoreng.
  2. Nagasari: terbuat dari tepung beras dan diisi irisan pisang, dibungkus daun pisang kemudian dikukus.
  3. Lepet ketan: terbuat dari beras ketan dan kelapa parut, dibungkus janur kelapa kemudian direbus sampai padat dan matang.
  4. Entho: terbuat dari tepung singkong, kelapa parut, dan kacang tolo; dibentuk bulat kemudian digoreng garing.
  5. Jadah tempe: terbuat dari beras ketan dan santan kemudian dikukus. Disandingkan bersama tempe bacem.
    Timus ubi: terbuat dari ubi jalar tumbuk dicampur dengan tepung tapioka dan gula, kemudian digoreng.DOK. DANONE INDONESIA Timus ubi: terbuat dari ubi jalar tumbuk dicampur dengan tepung tapioka dan gula, kemudian digoreng.
  6. Getuk talas: terbuat dari talas kukus yang dihaluskan kemudian dicampur dengan kelapa parut.
  7. Enthok jagung: terbuat dari jagung giling kukus dicampur kelapa parut dan gula.
  8. Lemet: terbuat dari singkong parut dicampur gula merah, dibungkus daun pisang kemudian dikukus.
  9. Timus ubi: terbuat dari ubi jalar tumbuk dicampur dengan tepung tapioka dan gula, kemudian digoreng.
  10. Susur wewe: terbuat dari parutan kelapa muda kemudian dimasukkan ke dalam gula cair dan dibiarkan sampai mengeras.

Selain itu, masyarakat Gunungkidul juga mengonsumsi singkong goreng, singkong rebus, pisang rebus, dan kacang tanah sangrai.

Baca juga:

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com