Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Ekspor Kopi dari Petani agar Nilai Jualnya Lebih Tinggi

Kompas.com - 30/07/2023, 13:01 WIB
Krisda Tiofani,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia menghasilkan beragam jenis kopi dari banyak daerah. Mulai dari Jawa, Sumatera, Sulawesi, hingga Bali.

Sayangnya, rata-rata harga jual kopi Indonesia masih belum setinggi negara lain di dunia.

Menurut Yoga, petani kopi puntang asal Jawa Barat, harga kopi specialty Indonesia berkisar ratusan ribu per kilogram.

Sementara kopi specialty dari negara lain dijual mulai Rp 2 juta per kilogram.

Wildan Mustofa, petani kopi sekaligus eksportir kopi Java Frinsa, menyampaikan bahwa pendapatan bersih petani kopi rata-rata berkisar Rp 2 juta per bulan.

Kualitas kopi tentu menjadi penentu harga jualnya. Namun, hal ini tidak menjadi satu-satunya alasan memasang harga jual kopi tinggi.

Menurutnya, sistem pemasaran yang bagus sangat diperlukan dalam mempresentasikan kualitas kopi, terutama untuk ekspor.

Baca juga:

Ilustrasi kopi.SHUTTERSTOCK/Kabachki.photo Ilustrasi kopi.

Penting untuk menjual kualitas kopi sembari memberi tahu latar belakang pembuatannya pada sang calon pembeli.

"Bisa dijelaskan latar belakangnya, apakah kopi ini diproduksi dengan bagus, diproduksi berkeadilan?" ujar Wildan dalam acara "Coffee Talk" di Food & Hotel Indonesia, Selasa (25/7/2023).

Beri tahu juga seperti apa kesejahteraan yang didapat oleh para mitra atau petani kopi tersebut. 

Aksi konkret, menurut Wildan, bisa menjadi pemasaran yang ampuh untuk meningkatkan nilai jual kopi di pasar ekspor.

"Tidak sekadar bilang ramah lingkungan, tetapi tunjukkan juga. Misalnya, saya pakai karung terigu yang dijahit ibu-ibu untuk wadah kopi," kata dia.

"Jadi bicara yang konkret, tidak usah ke mana-mana karena orang akan minum kopi bukan semata-mata ingin menikmati kopi, tetapi menikmati juga bagaimana kopi ini dihasilkan," pungkas Wildan.

Arie Ariphin, founder Jakarta Coffee, juga menyarankan untuk meningkatkan nilai tambah kopi agar mampu bersaing di luar negeri.

Misalnya, petani kopi bisa memulai memproses red cherry atau buah kopi menjadi biji hingga bubuk agar memiliki nilai jual yang tinggi.

"Kalau bisa, bapaknya menjadi petani, anaknya menjadi pebisnis, bisa buka kafe di luar negeri sekalian. Misalnya, saya membeli robusta Rp 60.000, arabika Rp 180.000, saya jual di Paris Rp 1,8 juta," jelas Arie.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

Halaman Berikutnya
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com