Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyimak Pembuatan Alat Masak Kayu Lokal di Yogyakarta

Kompas.com - 05/06/2023, 20:38 WIB
Krisda Tiofani,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada proses panjang di balik terciptanya aneka peralatan masak maupun alat makan dari kayu.

Yudiana Lyn, pemilik homLiv Wooden Kitchenware, menceritakan proses membuat alat masak kayu di homLive sejak pandemi Covid-19.

Jenis kayu yang digunakan homLiv terdiri dari tiga macam, yakni jati, mahoni, dan legaran.

homLiv rutin memproduksi peralatan masak dan makan dari kayu sebanyak 4.000 hingga 5.000 per minggu.

Produksi alat masak kayu

Lokasi produksi homLiv berada di Yogyakarta, dikerjakan oleh perajin kayu lokal di daerah Jawa, lalu dipasarkan ke beberapa lokasi di Indonesia.

Jati dan mahoni menjadi jenis kayu paling sering digunakan oleh homLiv untuk membuat peralatan masak.

Kayu yang digunakan berusia muda hingga tua. Rata-rata kayu diperoleh dari pohon jati berusia 20 hingga 25 tahun.

Semakin tua usia kayu, semakin tua warna coklat yang dihasilkan. Bila alat masak berwarna coklat muda, berarti dihasilkan dari kayu berusia muda juga.

homLiv menggunakan kayu utuh, tanpa sambungan atau potongan, untuk membuat setiap produknya.

Jadi, meskipun lebar talenan kayunya mencapai 22 sentimeter dan panjang 22 sentimeter, kayu yang digunakan tetap utuh.

Pembuatan alat masak kayu pun dimulai dari pemilihan jenis kayu. Jati memiliki corak kayu yang cantik, serat mahoni lebih halus, serta legaranyang lebih keras dan kuat dibandingkan dua kayu lainnya.

"Kami beli kayu yang memang sudah memiliki standar Legal Wood, lalu dipotong sesuai standar kebutuhan ukuran. Misalnya, 1,5 sampai dengan 2 sentimeter tebalnya untuk sutil," jelas Yudiana.

Baca juga:

Alat masak kayu dari jati dan mahoni memiliki perbedaan. Mulai dari warna hingga harga.SHUTTERSTOCK/m.pilot Alat masak kayu dari jati dan mahoni memiliki perbedaan. Mulai dari warna hingga harga.

Setelah diperoleh papan dari potongan kayu, bagian ini akan dipola dan dibentuk sesuai kebutuhan.

Produknya terdiri dari sutil, sendok dan garpu, talenan, rolling pin, sumpit, hingga penjepit makanan.

Bila sudah dibentuk, kayu akan dikeringkan hingga mencapai standar optimal, yakni tidak lagi basah maupun kering.

Pengeringan akan memengaruhi halus atau kasarnya serat kayu saat produk akhirnya selesai dibuat.

Satu per satu bentuk kayu akan dihaluskan hingga tak ada lagi sisa serat yang terasa di permukaan.

Kemudian, dioles dengan beeswax yang aman untuk makanan agar permukaannya halus.

"Produk kami itu jatuhnya doff, tidak mengilap karena tidak pakai pernis atau water based," ujar Yudiana saat ditemui Kompas.com pada Selasa (30/5/2023).

Bahan olesan atau finishing alat masak kayu ini dijaga senatural mungkin demi menghasilkan produk kayu natural.

Bahan-bahan kimia juga jelas berbahaya untuk produk alat masak maupun alat makan, meskipun menghasilkan finishing yang mengilap dan halus.

Baca juga:

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com