Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara Membuat Kol Goreng Krispi, Cocok Buat Lalapan

Kompas.com - 22/01/2023, 16:08 WIB
Krisda Tiofani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selain diolah menjadi aneka tumisan dan sayur bening, kol juga kerap disajikan sebagai lalapan.

Penyajian kol sebagai lalapan terbagi menjadi dua, yakni kol mentah dan kol goreng.

Cara membuat kol goreng cukup sederhana. Tidak memerlukan tambahan bahan untuk membuat pelengkap nasi dan sambal ini.

Meidiana Margaretha Budiman, pemilik Nasi Kulit Mak Judes, membagikan empat cara membuat kol goreng berikut ini.

1. Iris kol merata

Bentuk kol bulat dan ukurannya lumayan besar. Kamu perlu memotongnya tipis-tipis sebelum menggoreng.

Memotong kol akan memudahkan pencucian sayuran ini sehingga benar-benar bersih, tidak ada kotoran yang terselip di antara lapisan sayurnya.

Meidiana mengatakan, irisan kol bisa menyesuaikan tipis tebalnya sayuran berwarna putih kehijauan ini.

"Potongannya harus sesuai. Bisa dipotong dan buang batangnya atau diiris tipis biar ukurannya sama rata," jelas Meidiana saat ditemui Kompas.com, Kamis (19/1/2023).

Baca juga:

2. Cuci dan tiriskan

Langkah selanjutnya adalah membersihkan irisan kol yang akan digoreng.

Tidak sulit, kamu hanya perlu mencucinya dengan air keran hingga benar-benar bersih dan meniriskannya agar tidak ada sisa air saat menggoreng.

3. Sesuaikan jumlah minyak

Tidak ada jumlah minyak pasti untuk menggoreng kol. Namun, ia mengingatkan, sebaiknya sesuaikan jumlah minyak dengan jumlah kol.

Jika kolnya banyak, pakai banyak minyak. Begitu juga sebaliknya.

4. Goreng dengan api kecil atau sedang

Ilustrasi kol goreng, salah satu olahan sayuran yang berpotensi menaikkan kadar kolesterol.SHUTTERSTOCK/Gallery arief Ilustrasi kol goreng, salah satu olahan sayuran yang berpotensi menaikkan kadar kolesterol.

Terakhir, pastikan menggoreng irisan kol dengan api kecil atau api sedang hingga matang dan krispi.

"Harus dibolak-balik kolnya selama digoreng biar merata karena nanti bagian dalamnya bisa masih lembap, pinggirannya kering," tutur Meidiana.

Baca juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com