KOMPAS.com - Palitho, peserta MasterChef Indonesia season 9 membuat kari kambing dengan nasi lemak dalam tantangan mengolah daging kambing, Minggu (20/2/2022).
Namun, Palitho mengaku tidak mengetahui perbedaan antara nasi lemak dan nasi uduk saat ditanya bedanya kedua makanan tersebut.
Sebenarnya, apa bedanya nasi lemak dan nasi uduk? Simak tiga perbedaan kedua jenis nasi gurih tersebut berikut ini.
Baca juga:
Nasi uduk dan nasi lemak berasal dari daerah yang berbeda.
"Nasi lemak di Sumatera dan nasi uduk di Jakarta itu sama-sama dari jenis nasi gurih yang diolah dengan cara liwet," ujar Murdijati Gardjito, ahli gastronomi sekaligus peneliti di Pusat Studi Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada, dikutip dari Kompas.com.
Ahli kuliner Betawi, Pudentia menuturkan, nasi uduk berasal dari bangsa Melayu yang datang ke Jakarta.
Bangsa Melayu kemudian bertemu dengan orang Jawa yang saat itu sedang menyerang VOC di Batavia.
"Kebudayaan Jawa masuk, tahun 1628-1629 saat Kerajaan Mataram menyerang VOC. Jadi di Betawi ada orang Melayu dan orang Jawa. Lalu menghasilkan nasi uduk," jelas Pudentia.
Mirip dengan nasi uduk, nasi lemak diketahui pertama kali hadir di tanah Sumatera karena pengaruh bangsa Melayu yang datang pascakedatangan Portugis ke Malaka.
Baca juga:
Menurut Chef Arnold Poernomo, nasi lemak biasanya disajikan dengan lauk komplit, sementara nasi uduk bisa dihidangkan begitu saja tanpa lauk.
Meski begitu, baik nasi uduk maupun nasi lemak, kedua sajian ini biasa dihidangkan bersama pendamping berupa lauk.
Nasi uduk betawi, misalnya. Makanan gurih ini dikenal dengan lauk jengkol, semur tahu atau tempe, dan tempe goreng.
Sementara itu, nasi lemak wajib disajikan dengan lauk berbumbu rendang, seperti rendang ayam atau rendang sapi.
Ada juga tambahan sambal teri, sayur, telur balado, perkedel, mentimun, ikan goreng, dan kerupuk dalam sajian nasi lemak.
Baca juga: Resep Nasi Uduk Betawi Komplit, Pakai Kering Tempe dan Sambal Kacang