Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/08/2021, 20:03 WIB
Lea Lyliana

Penulis

KOMPAS.com - Lada atau merica kerap digunakan untuk membumbui masakan. Masyakarat Indonesia biasa menggunakannya sebagai bumbu gulai, sup, atau tumisan. 

Selain menjadi bumbu penyedap alami, lada juga memiliki banyak khasiat. Oleh karena itu, wajar bila lada banyak dicari masyarakat. 

Baca juga: 4 Perbedaan Lada Hitam dan Lada Putih, Pahami agar Tidak Keliru

Keberadaan lada di Indonesia tak serta-merta ada begitu saja. Perkembangan rempah ini, pun beriringan dengan sejarah rempah-rempah Indonesia lainnya. 

Asal-usul lada dikenal di dunia

Sebetulnya tak diketahui pasti kapan dan siapa penemu lada pertama kali.

Namun demikian, dalam buku "Sehat Dengan Rempah dan Bumbu Dapur" karya Made Astawan terbitan Kompas Penerbit Buku disebutkan bahwa tanaman lada telah dibudidayakan sejak lama.

Bahkan masyarakat Yunani Kuno telah mengenal lada sejak tahun 372 SM. Lalu, pada tahun 1492 Columbus menemukan adanya tanaman lada di India Barat. 

Ilustrasi lada putih dan lada hitam. UNSPLASH/ Christina Rumpf Ilustrasi lada putih dan lada hitam.

Sejak saat itu, lada mulai dikenal oleh masyarakat. Bahkan pada abad pertengah, lada menjadi rempah-rempah penting sekaligus raja dalam dunia perdagangan.

Di wilayah Genua dan Venesia, lada bahhkan dijadikan sebagai sumber kekayaan, layaknya emas dan permata.

Baca juga: Apa Itu Lada? Penyedap Wajib dalam Masakan Indonesia

Sejarah lada di Indonesia

Dalam buku yang sama, Made Astawan menuliskan bahwa lada di Indonesia mulai berkembang sejak abad ke-16.

Tanaman ini dibawa oleh bangsa Portugis yang saat itu menjajah Indonesia.

Sementara, dalam buku "Perdagangan Lada Abad XVII" karya P. Swantoro terbitan Kepustakaan Populer Gramedia disebutkan bahwa lada nusantara mulai diberitakan pada abad ke-15 oleh penulis Tionghoa.

Meski begitu, keramaian perdagangan lada di nusantara meningkat pada abad ke-16. 

Baca juga: 4 Jenis Lada di Indonesia, Tidak Cuma Lada Putih

Sejak saat itu, lada menjadi rempah yang banyak dicari. Bahkan pada abad ke-17, mulai banyak negara yang menginginkan lada Indonesia. 

Hal tersebut lantas menimbulkan pertentangan dan konflik antara pedagang Barat dan penguasa setempat. Begitu pula dengan badan-badan pedagang Barat seperti VOC dan EIC.

Ilustrasi biji lada merah, lada putih, dan lada hitam. PIXABAY/ Alexselva Ilustrasi biji lada merah, lada putih, dan lada hitam.

Penghasil lada di Indonesia

Tanaman lada dapat tumbuh baik di daerah tropis. Oleh karenanya, wajar bila saat itu tanaman ini dibawa dan ditanam di tanah Indonesia. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com