Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Lada di Indonesia, Rempah Nusantara yang Mendunia

KOMPAS.com - Lada atau merica kerap digunakan untuk membumbui masakan. Masyakarat Indonesia biasa menggunakannya sebagai bumbu gulai, sup, atau tumisan. 

Selain menjadi bumbu penyedap alami, lada juga memiliki banyak khasiat. Oleh karena itu, wajar bila lada banyak dicari masyarakat. 

Keberadaan lada di Indonesia tak serta-merta ada begitu saja. Perkembangan rempah ini, pun beriringan dengan sejarah rempah-rempah Indonesia lainnya. 

Asal-usul lada dikenal di dunia

Sebetulnya tak diketahui pasti kapan dan siapa penemu lada pertama kali.

Namun demikian, dalam buku "Sehat Dengan Rempah dan Bumbu Dapur" karya Made Astawan terbitan Kompas Penerbit Buku disebutkan bahwa tanaman lada telah dibudidayakan sejak lama.

Bahkan masyarakat Yunani Kuno telah mengenal lada sejak tahun 372 SM. Lalu, pada tahun 1492 Columbus menemukan adanya tanaman lada di India Barat. 

Sejak saat itu, lada mulai dikenal oleh masyarakat. Bahkan pada abad pertengah, lada menjadi rempah-rempah penting sekaligus raja dalam dunia perdagangan.

Di wilayah Genua dan Venesia, lada bahhkan dijadikan sebagai sumber kekayaan, layaknya emas dan permata.

Sejarah lada di Indonesia

Dalam buku yang sama, Made Astawan menuliskan bahwa lada di Indonesia mulai berkembang sejak abad ke-16.

Tanaman ini dibawa oleh bangsa Portugis yang saat itu menjajah Indonesia.

Sementara, dalam buku "Perdagangan Lada Abad XVII" karya P. Swantoro terbitan Kepustakaan Populer Gramedia disebutkan bahwa lada nusantara mulai diberitakan pada abad ke-15 oleh penulis Tionghoa.

Meski begitu, keramaian perdagangan lada di nusantara meningkat pada abad ke-16. 

Sejak saat itu, lada menjadi rempah yang banyak dicari. Bahkan pada abad ke-17, mulai banyak negara yang menginginkan lada Indonesia. 

Hal tersebut lantas menimbulkan pertentangan dan konflik antara pedagang Barat dan penguasa setempat. Begitu pula dengan badan-badan pedagang Barat seperti VOC dan EIC.

Penghasil lada di Indonesia

Tanaman lada dapat tumbuh baik di daerah tropis. Oleh karenanya, wajar bila saat itu tanaman ini dibawa dan ditanam di tanah Indonesia. 

Dalam buku yang sama, P. Swantoro menuliskan bahwa pulau Sumatra merupakan tempat terbaik untuk menanam lada.

Bahkan Lampung merupakan produsen lada terbesar dari dulu hingga sekarang. 

Mengenai hasil panen, pada abad ke-17, wilayah ini dapat menghasilkan sekitar 39.000 ton. Tahun 1935, Lampung bahkan dapat menghasilkan 45.000 ton. 

Sejak saat itu, lada Indonesia terkenal di seluruh dunia. Dewasa ini, Indonesia dan India dianggap sebagai dua negara penghasil lada utama di dunia.

Buku "Sehat Dengan Rempah dan Bumbu Dapur" karya Made Astawan terbitan Kompas Penerbit Buku dapat dibeli online di Gramedia.com

Buku "Perdagangan Lada Abad XVII" karya P. Swantoro terbitan Kepustakaan Populer Gramedia dapat dibeli online di Gramedia.com

https://www.kompas.com/food/read/2021/08/13/200300075/sejarah-lada-di-indonesia-rempah-nusantara-yang-mendunia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke