KOMPAS.com - Tahun baru Imlek selain identik dengan barongsai dan angpao, salah satu tradisi Imlek yang cukup ditunggu ialah makan bersama.
Saat perayaan Imlek, keluarga dan kerabat dekat akan berkumpul untuk makan bersama dan menyantap hidangan yang disajikan.
Baca juga: 15 Makanan Khas Imlek Beserta Maknanya, Ada Kue Keranjang dan Mie Panjang Umur
Tradisi makan bersama saat Imlek ini memiliki makna khusus. Berikut penjelasannya melansir dari History.com dan Cincinnati Magazine.
Perayaan Imlek dimulai dengan makan bersama keluarga dan kerabat dekat pada malam Tahun Baru Imlek.
Menurut sejarah, Imlek sebetulnya dimulai pada pukul 23.00 menjelang malam tahun.
Sebelum malam berlalu, keluarga Tionghoa akan menggelar makan malam keluarga besar yang disebut dengan tuan nian fan.
Tuan nian fan atau tradisi makan bersama ini disimbolkan sebagai pengikat, pemersatu, dan pereketan hubungan keluarga.
Lewat tradisi ini, keluarga turut 'mengundang' leluhur yang sudah meninggal dengan meletakkan persembahan di altar atau ruang keluarga.
Baca juga: 9 Makanan Khas Imlek yang Membuat Beruntung, Ada Ikan dan Jeruk
Mengenai menu hidangan Imlek, tiap keluarga sebetulnya memiliki menu mereka sendiri. Hanya ada beberapa hidangan yang wajib disajikan, misalnya ikan bandeng utuh.
Baca juga: Mengapa Ikan Bandeng Sering Disajikan Saat Imlek?
Selain itu juga ada yu sheng atau salad sayuran dan ikan khas Imlek, serta mi panjang umur. Keluarga Tionghoa umumnya menyajikan hidangan yang cukup banyak.
Tujuannya agar dapat dinikmati lagi bersama dengan tamu atau keluarga lain yang datang.
Selain untuk jamuan, kecukupan hidangan ini juga merupakan simbol pengharapan agar keberuntungan tidak pernah habis.
Baca juga: 5 Makanan yang Pantang Disantap Saat Imlek, Dipercaya Bawa Sial
Walau begitu tak disarankan menyajikan hidangan yang dipercaya membawa sial, seperti sayap ayam, lobster, atau makanan berwarna putih.
Makanan pembaca sial ini dipercaya dapat mengurangi keberuntungan tahun berikutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.