Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/11/2020, 10:15 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pembuatan roti identik dengan campuran ragi sebagai bahan pengembang dan membuat tekstur elastis. Namun kalau membuat roti tanpa ragi, apakah bisa disebut sebagai roti?

Baca juga: Resep Roti Tawar Tanpa Oven, Cukup Pakai Panci

Chef Anies Kurniawan dari Ciputra Hotel Jakarta mengatakan, bahwa roti tak bisa disebut sebagai roti bila tanpa ragi dalam adonannya. Hal ini lantaran ciri khas roti berasal dari ragi atau pengembang.

"Kalau saya bilang, tanpa ragi enggak bisa disebut roti. Kalau di kita rata-rata yang dibuat roti manis ya, dan dia akan ngembang atau berbentuk roti kalau dia hidup dengan ragi," ucap Anis saat dihubungi Kompas.com, Rabu (11/11/2020).

Anis bilang, sejauh ini belum ada pengganti pengembang untuk roti di Indonesia. Untuk itu, dalam pembuatan roti memang masih mengandalkan ragi.

"Agak susah dan belum pernah ada. Rata-rata pakai ragi instan," kata dia.

Baca juga: Apa Bedanya Ragi Kering dan Instan? Kenali Jenis Ragi Berikut

Ilustrasi roti gandum terbuat dari biji gandum utuh. SHUTTERSTOCK/BRENT HOFACKER Ilustrasi roti gandum terbuat dari biji gandum utuh.

Berbeda dengan Indonesia, negara-negara di Eropa mempunyai opsi pengembang lain sebagai pengganti ragi instan. Mereka disebut menggunakan baking powder atau baking soda khusus sebagai pengembang.

Selain itu, mereka juga menggunakan jus apel dan jus nanas yang difermentasi debagai pengembang roti.

"Contohnya kayak pakai jus yang difermentasikan kayak apple juice difermentasi dicampur dengan sedikit tepung sama gula. Kan dia berfermentasi itu asam. Tanpa ragi ada juga roti model Jerman bread itu pakai baking soda dan baking powder," jelas Anis.

Anis mengakui, roti di Eropa jadi lebih enak dan baunya lebih harum karena pengaruh menggunakan jus apel yang difermentasi.

"Apple juice aromanya juga enak wangi dibanding ragi instan baunya beda tajam dan asam. Kalau ini bau jus wangi aroma jadi enak," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com