Kue Ilusi Penyelamat Bisnis Toko Kue di Hong Kong, Ide Usaha Saat Pandemi

Kompas.com - Sebuah toko roti di Hong Kong dikabarkan bangkit dari keterpurukan dengan meluncurkan produk "kue ilusi".

Kue ilusi berbentuk tiga dimensi, tampak seperti benda sehari-hari.

"Pemintaan akan kue ilusi ini seperti membantu bisnis kami," kata salah satu pemilik toko kue Harley Cake Studio, Alison Chan kepada Reuters. 

Baca juga: Sejarah Kue Putu Mayang, Berkaitan dengan Cerita Rakyat

Pemilik toko kue Harley Cake Studio, Alison Chan dan Cony Lam, mendapatkan ide tersebut setelah membuat kue khusus untuk keponakan mereka yang menyukai pisang.

Kue pesanan yang mereka buat adalah kue rasa cokelat berwarna hitam dengan olesan krim mentega meringue Italia. Kue lantas dibentuk layaknya bentuk dan ukuran pisang sungguhan. 

Bagian luar kue dibungkus dengan lapisan tipis fondant berwarna kuning. Hasilnya kue tersebut memang mirip seperti pisang. Kue inilah yang mereka sebut “kue ilusi”.

Hasil kreasi kue pisang itu kemudian mereka uanggah di media sosial. Tak disangka, banyak pemintaan akan kue ilusi dari pelanggan ke toko mereka.

Dok. Shutterstock/Riana Ambarsari Ilustrasi Kue tiga dimensi (cake 3D) berbentuk tas.

Chan dan Lam lantas mengalihkan fokus bisnis mereka ke pesanan khusus dan lokakarya untuk pesanan kue ilusi.

Baca juga: Sejarah dan Fakta Cake Ulang Tahun, Konon Terinspirasi Orang Yunani Kuno

Sekarang mereka membuat kue tiga dimensi sesuai pesanan. Umumnya kue tersebut  menyerupai benda sehari-hari mulai dari bentuk sendal jepit hingga busa pencuci piring.

Dilansir dari Reuters, bisnis Harley Cake Studio sempat terpuruk karena pandemi covid-19.

Selama Maret dan April 2020, mereka hanya mendapat pesanan kue tiga sampai empat kue dalam sepekan. Kini, mereka menerima 15-20 pesanan dalam sepekan.

Harga kue ilusi dipatok kisaran 13.000 dollar Hong Kong atau setara dengan Rp 2,3 juta.

Baca juga: Resep Creme Brulee khas Perancis, Ide Jualan Dessert Box

"Saya pribadi sangat senang bahwa kami telah mencapai tahap ini. Kami tidak pernah menyangka ini akan terkenal," kata Chan.

“Kami hanya membuat hal-hal yang kami sukai, kami suka memanggang, kami suka menghias kue, dan kami hanya membuat sesuatu untuk bersenang-senang," pungkasnya.