Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Cianjur, Sekolah Fokus Pemulihan Psikis Guru-Siswa dari Trauma

Kompas.com - 23/11/2022, 16:35 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Bencana alam gempa bumi di Cianjur Jawa Barat masih membawa duka bagi para korban. Tak hanya merenggut ratusan korban jiwa, gempa Cianjur juga menyebabkan kerusakan bangunan, tak terkecuali sekolah.

Berdasarkan data yang dihimpun Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana (Seknas SPAB) per Selasa (22/11/2022) pukul 6 sore, ada banyak sekolah yang terdampak.

Yakni total jumlah sekolah yang terdampak adalah 342 satuan pendidikan, yang terdiri dari jenjang PAUD sampai SMA dan SMK, serta SLB dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

Guna melihat lebih dekat lokasi terdampak, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim meninjau satuan pendidikan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, di antaranya TK PGRI Cugenang, SDN Cugenang, dan SMAN 2 Cianjur, Rabu (23/11/2022).

Baca juga: Saat Terjadi Gempa Bumi, Siswa Harus Ingat 7 Hal Ini

Nadiem pastikan keselamatan warga pendidikan

Menurut Nadiem, prioritas utama dari kementerian ialah memastikan keselamatan para warga pendidikan. Pihaknya juga berupaya semaksimal mungkin agar proses pembelajaran dapat tetap berlangsung.

"Saya mewakili Kemendikbud Ristek menyatakan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas musibah yang dialami oleh masyarakat Cianjur. Khususnya kepada para warga satuan pendidikan," tutur Nadiem Makarim dalam keterangan tertulisnya.

Usai melihat kondisi satuan pendidikan yang terdampak gempa, Nadiem Makarim mengaku prihatin. Untuk itu ia berharap para korban bisa melalui cobaan ini dengan sabar dan tabah.

"Semoga saudara-saudara kita yang meninggal dunia mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah subhanahu wa taala, dan keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberi ketabahan dan kekuatan. Begitu pun untuk semua korban luka, semoga segera diberi kesembuhan," harap Nadiem.

Sekolah fokus pemulihan psikis guru-siswa

Sementara Kepala SDN Cugenang, Yeni Yantriyati merasa bersyukur karena Mendikbud Ristek hadir di sekolahnya.

Ia menjelaskan bahwa saat ini pihaknya masih trauma karena meski di sekolah saat kejadian tidak ada aktivitas belajar mengajar, tetapi ada banyak siswanya yang menjadi korban.

Baca juga: Ini yang Disampaikan Mendikbud Nadiem pada Rapat Kerja Komisi X DPR RI

"Saat ini kami masih trauma. Kami yang sedang menengok siswa yang sakit di desa sekitar saat itu melihat sendiri bagaimana saat gempa terjadi rumah-rumah penduduk ambruk di depan mata kami," ungkap dia.

Maka dari itu, pihaknya berfokus pada pemulihan psikis guru, anak-anak dan keluarga dari trauma.

"Kami harap Pemda bisa segera membantu kami memperbaiki fasilitas sekolah yang rusak," tutur dia.

Meski demikian, jika situasi memungkinkan maka pihaknya akan memulai kembali belajar daring sebagai persiapan ujian akhir semester.

"Tapi yang utama saya katakan kepada guru dan anak-anak yang terpenting adalah keselamatan keluarga masing-masing," imbuh Yeni.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com