Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua, Ketahui 5 Penyebab Anak Sulit Berprestasi di Sekolah

Kompas.com - 03/10/2022, 19:38 WIB
Andia Christy,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Persaingan dan prestasi seringkali menjadi warna yang ada di sekolah. Hal ini dapat menjadi proses belajar penting bagi anak.

Proses belajar dengan daya saing, perjuangan, dan ketekunan dalam mencapai sesuatu merupakan fase penting bagi seorang anak yang harus diperhatikan oleh orangtua sebagai sosok terdekatnya. 

Namun, tidak semua anak punya kemampuan untuk bisa bersaing dengan baik di sekolah meski setiap anak memiliki potensinya masing-masing.

Baca juga: 6 Tanda Anak Cerdas Secara Emosional dan Cara Mengoptimalkannya

Melansir dari situs resmi Sekolah Badan Pendidikan Kristen (BPK) Penabur, berikut penyebab anak sulit bersaing dan berprestasi di sekolah.

1. Kurang nyaman dengan suasana belajar di kelas

Suasana kelas dapat menjadi hal pertama anak sulit bersaing di sekolah. Suasana ini ditentukan oleh berbagai hal, mulai dari bagaimana cara guru mengajar, kurikulum hingga teman-teman di kelas.

Tentu, setiap sekolah atau kelas memang punya suasananya sendiri.

Namun, bukan berarti semua siswa dapat merasa nyaman dengan suasana kelas. Beberapa justru cenderung kebingungan saat mengikuti kelas sehingga tidak bisa mengoptimalkan potensi belajarnya dengan baik.

Baca juga: Tanpa Hukuman, Ini Cara Sukses BPK Penabur Latih Kedisiplinan Siswa

2. Kerap dibanding-bandingkan oleh orangtua atau guru

Penting untuk diketahui bahwa setiap kondisi anak itu berbeda. Semua orang lahir dengan kekurangan dan kelebihannya masing-masing.

Ekspektasi tinggi terkait perkembangan anak boleh saja dimiliki orangtua atau guru, tetapi sebenarnya hal itu tidak selalu sesuai dengan realitanya.

Banyak anak yang kemudian dibanding-bandingkan oleh orangtua maupun gurunya sehingga meninggalkan kekecewaan tersendiri. Kekecewaan itulah yang membuat anak semakin kesulitan untuk bangkit dan bersaing di sekolah.

Apalagi bila orangtua hanya membandingkan anak dalam mata pelajaran tertentu, dan tidak memberikan apresiasi pada mata pelajaran yang memang ia kuasai. 

Ada baiknya orangtua memahami potensi anak, sehingga dapat memberikan dukungan yang tepat untuk anak bisa berprestasi di bidang yang dikuasai atau disukainya tersebut.

Baca juga: 5 Strategi Imbangi Kemampuan Bahasa Inggris Anak, Orangtua Lakukan Ini

3. Gaya belajar anak tidak didukung

Tidak hanya kekurangan dan kelebihan masing-masing, setiap anak juga dapat memiliki gaya belajar yang berbeda. Beberapa bisa optimal belajar dengan gaya belajar mendengar, visual, atau praktikum.

Jika guru di sekolah menekankan gaya pembelajaran yang tak sesuai dengan cara anak belajar, tidak menutup kemungkinan hal ini bisa berakibat pada kurangnya fokus serta pemahaman anak. Dengan demikian, anak merasa tidak memiliki kepercayaan diri untuk bersaing di sekolah.

4. Kurang percaya diri

Kepercayaan diri merupakan modal utama untuk membentuk karakter positif seorang anak. Orang tua bertanggung jawab untuk memastikan anak-anaknya memiliki kepercayaan diri. Meskipun sayangnya, tidak semua anak mudah mendapatkan kepercayaan diri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com