Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanpa Hukuman, Ini Cara Sukses BPK Penabur Latih Kedisiplinan Siswa

Kompas.com - 09/04/2022, 08:12 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Siswa yang melanggar aturan, kerap diberikan hukuman agar ada efek jera, baik bagi siswa yang bersangkutan, maupun siswa lainnya agar tidak melakukan kesalahan serupa.

Bagi Sekolah BPK Penabur, kata hukuman untuk mengajarkan kedisiplinan pada siswa tak lagi digunakan. Melainkan mengubah kata hukuman menjadi konsekuensi karena didapati memberikan hasil yang lebih baik.

"Mengapa demikian? Pada konsekuensi, siswa diposisikan sebagai subjek. Subjek akan diberikan tanggung jawab seluas mungkin, dengan konsekuensi sebagai batasannya," tulis BPK Penabur di laman resmi.

Baca juga: Orangtua, Ini Dampak Bila Sering Memarahi Anak Saat Belajar

Berikut langkah yang dilakukan BPK Penabur untuk beragam jenis pelanggaran yang dilakukan siswanya, melansir laman resmi BPK Penabur:

1. Bila siswa terlambat hadir

Sering kali siswa diberi hukuman seperti disetrap di depan kelas atau bahkan cubitan atau pukulan. Nah, hukuman seperti ini mungkin bisa memberi efek jera, namun tidak mendidik.

Justru siswa bisa jadi melawan, takut, kesal dengan guru bahkan trauma.

Sebagai guru langkah pertama yang harus dilakukan ialah mencari tahu penyebab keterlambatan siswa.

Lalu, sebagai konsekuensi, siswa tersebut harus belajar sendiri di perpustakaan sepanjang 2 sesi jam pelajaran.

Setelahnya, tanyakan siswa apa yang ia pelajari secara lisan. Bisa dibuat dalam bentuk rangkuman atau penjelasan secara lisan. Selain itu, bisa juga diberikan pelajaran tambahan sepulang sekolah.

Baca juga: Belajar dari Orangtua Jepang Cara Menanamkan Disiplin pada Anak

Berikan batas terlambat, misalnya maksimal tiga kali. Jika melewati batas, maka harus mengerjakan latihan soal dengan nilai minimal sekian. Langkah ini lebih bijak, daripada kekerasan.

2. Tidak mengerjakan tugas atau PR

Biasanya, hukuman yang diterapkan bagi pelanggaran ini adalah dijemur di halaman sekolah. Nah, apa yang didapat siswa dari hukuman tersebut? Tidak akan mendidik, karena hanya panas-panasan.

Bagaimana jika siswa tersebut mudah sakit? Guru tentu akan diprotes oleh orang tua, bahkan pihak sekolah.

Sebagai ganti, konsekuensinya adalah membuat kliping mengenai suatu topik, mengerjakan latihan soal, merangkum buku yang dibaca di perpustakaan, dan sebagainya. Dengan catatan, mereka tetap mengerjakan tugas atau PR tersebut.

3. Siswa jarang hadir

Bagi siswa yang prestasinya buruk, sebaiknya diberikan sanksi seperti apa?

Siswa yang kehadirannya kurang dari 80 persen, maka konsekuensinya adalah harus membuat karya tulis ilmiah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com