Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembangkan Teknologi Nuklir di Indonesia, BRIN Memanggil Talenta Muda

Kompas.com - 09/09/2022, 15:59 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Plt. Direktur Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia Iptek BRIN tahun 2021-2022, Sudi Ariyanto mengungkapkan bahwa BRIN sebagai lembaga pemerintahan baru di bawah Presiden Republik Indonesia, memiliki tugas untuk melaksanakan penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan terpadu, invensi dan inovasi, serta pengelolaan nuklir dan antariksa.

Saat ini, lanjut Sudi, BRIN tengah menjalankan program Capacity Building, sebagai program yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan seseorang, kelompok, atau organisasi.

Dirinya menambahkan, sebagai dasar dari capacity building di bidang iptek nuklir, Indonesia membutuhkan lebih banyak talenta muda, yang akan melakukan penelitian dan inovasi, terutama di bidang teknologi dan aplikasi nuklir.

Baca juga: Webinar UAD: Ini Peluang dan Tantangan Energi Terbarukan Nuklir

“Mulai tahun 2022 sampai tahun 2027, setidaknya terdapat 100 mahasiswa S3 nuklir akan dididik tentang teknologi reaktor dan akselerator, serta aplikasinya. Baik di dalam, maupun luar negeri,” bebernya.

Untuk itu, BRIN akan memperluas dan memperkuat laboratorium pengajaran nuklir, atau kurikulum industri di Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia pada jenjang Diploma/Sarjana hingga Magister, dan bekerja sama dengan universitas lain. Termasuk program mobilitas bagi peneliti, dosen dan mahasiswa, tersedia dan terbuka untuk seluruh lapisan masyarakat.

Ia menjelaskan, program capacity building terbagi menjadi tiga bagian. Pertama ialah capacity untuk peningkatan kapasitas dari BRIN, melalui pendidikan.

"Dengan skema peningkatan sistem pendidikan, beasiswa, degree by research, visiting professor, dan peningkatan kapasitas dosen," paparnya dalam workshop Knowledge Management Assist Visit (KMAV), mengusung tema KMAV Expert Mission Level 3 on the Practices of Knowledge Management and Human Resources Development, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Politeknik Nuklir Indonesia Milik BRIN Buka Kuliah Gratis 2022, Ayo Daftar

Kedua, lanjut Sudi ialah capability, untuk penguatan kapabilitas kelompok riset, dengan skema visiting researcher, post-doctoral, internship, dan joint research.

"Ketiga, competency, yakni pengembangan kompetensi individu atau grup, antara lain, pelatihan (diklat), fellowship, dan seminar,” jelasnya.

Pada tahun 2022, dia mengatakan, BRIN memiliki rencana strategis ilmu dan teknologi nuklir, terkait capacity building yang meliputi reaktor untuk penelitian, dan reaktor untuk pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).

“Pada reaktor untuk penelitian, dapat memproduksi isotop, aplikasi sinar neutron, transmutasi nuklir, dan uji tak rusak. Sedangkan untuk reaktor PLTN, dapat menghasilkan green energy, sebagai energi baru terbarukan. Terkait teknologi akselerator, teknologi ini dapat memproduksi radioisotop, aplikasi medis, analisis elemen, aplikasi sinar ion atau radiasi, dan penelitian fisika partikel,” paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com