Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nadiem Ubah Skema Seleksi Masuk PTN, Rektor Unair: Perlu Tinjau Ulang

Kompas.com - 09/09/2022, 15:04 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim resmi mengubah sistem seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN), salah satunya Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).

Dalam paparannya saat peluncuran Merdeka Belajar Episode ke-22 secara daring pada Rabu (7/9), Nadiem mengaku, pemerintah akan menghapus tes mata pelajaran atau tes kemampuan akademik (TKA) saat pelaksanaan SBMPTN.

Baca juga: Nadiem Makarim Hapus Tes Mata Pelajaran pada Jalur SBMPTN

Itu kata Nadiem, karena materi TKA dalam SBMPTN dirasa sangat membebani siswa maupun guru.

Di mana ujian dilakukan dengan menggunakan banyak materi dari banyak mata pelajaran yang secara tidak langsung memicu turunnya kualitas pembelajaran.

Selain itu, banyak siswa yang harus melakukan bimbingan belajar (bimbel) di luar sekolah.

Atas dasar hal itu, Rektor Unair, Prof. Mohammad Nasih angkat suara.

Menurut dia, perubahan skema seleksi masuk PTN perlu diperinci dan ditinjau ulang, terutama terkait lintas jurusan.

Dia mengaku, peminatan sejak SMA tetap perlu dipertimbangkan, agar peserta didik dapat mengikuti perkuliahan dengan baik.

"Meskipun sesungguhnya tesnya adalah tes skolastik semata, tetapi di semua hal termasuk kemungkinan akan ada persyaratan tertentu di prodi-prodi tertentu itu," tegas dia dalam keterangannya di laman Unair, Jumat (9/9/2022).

Baginya, linearitas antara SMA dan perguruan tinggi tetap harus dipertimbangkan.

Pasalnya, pada jenjang universitas, mahasiswa juga dituntut untuk memiliki dasar yang cukup mumpuni untuk mengikuti mata kuliah yang diajarkan.

Baca juga: LTMPT: Kami Tak Lagi Jadi Pelaksana Seleksi Masuk PTN

"Walaupun ini tidak bisa menjadi syarat program studi, maka kita bisa meminta portofolio untuk program studi-program studi yang ada di Unair. Sehingga pendaftar nantinya, setidaknya harus menyerahkan rapot mata pelajaran yang relevan dengan program studi yang ada," katanya

Lanjut Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unair mengaku, ini juga sebagai penghargaan bagi para siswa yang telah menempuh pelajaran selama tiga tahun di SMA.

Artinya, apa yang didapatkan sebelumnya tidak akan berakhir sia-sia.

Dia menyatakan, ketika merdeka belajar justru diartikan sebagai kebebasan yang terlalu liberal, maka hal tersebut merupakan pemborosan.

"Kami selalu memberikan warning bagi masyarakat, bahwa setiap program studi itu memerlukan bekal khusus agar bisa lancar dalam menempuh studinya dan juga kami tidak segan-segan untuk memberikan evaluasi pada satu tahun pertama," tambah dia.

Dia menambahkan, pendaftaran jalur mandiri Unair akan dijamin transparansi dan kejujurannya.

Baca juga: Ini Bedanya Aturan SNMPTN 2023 dengan SNMPTN 2022

Dia pun menyampaikan akan memberikan uang bagi mereka yang mampu melaporkan dengan disertai bukti apabila terdapat kasus suap-menyuap dalam pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru (seleksi masuk PTN) di Unair.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com