Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rektor Undip: Guru Besar Harus Hasilkan Karya Ilmiah Bermutu

Kompas.com - 29/10/2021, 12:54 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Prof. Yos Johan Utama mengingatkan agar guru besar terus menghasilkan karya ilmiah yang bermutu terbarukan, serta terus menjaga integritasnya sebagai manusia maupun pengajar (dosen).

Selain terus berkarya, dia pun mengingatkan agar capaian keilmuwannya dibarengi dengan kematangan jiwa.

Baca juga: Mahfud MD: Kampus Undip Benteng Pancasila

"Guru besar harus menep, ada kematangan dan ketenangan jiwa. Ada integritas, serta memiliki jiwa kepedulian pada manusia dan alam semesta dan membela kebenaran," ucap Rektor yang bertekad membawa Undip masuk jajaran 500 perguruan tinggi terbaik dunia, melansir laman Undip, Jumat (29/10/2021).

Berdasarkan data dari Ketua Senat Akademik Undip, Prof. Edy Rianto, saat ini ada 159 guru besar aktif di Undip.

Secara tegas, Yos menegaskan kembali keberhasilan seseorang ke jenjang akademik tertinggi bertitel profesor bukan hanya hasil usaha sendiri.

Namun, ada banyak pihak yang bahu membahu membantunya, mulai dari keluarga, ayah, ibu, suami, anak-anak, kakak, dan adik.

Lalu ada juga dewan guru besar, senat akademik, para pembimbing, dan penilai angka kredit.

"Kita bersyukur pada hari ini bisa menjadi saksi pelantikan guru besar. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu. Kami memberikan plakat simbol untuk mengingatkan agar keluarga dan orang-orang terdekat ikut menjaga integritas para guru besar," jelas Yos Johan.

Baca juga: Webinar Unair Kenalkan 4 Jenis Diabetes dan Gejalanya

Pernyataan ini selalu dinyatakan Yos Johan, mengingat integritas seorang guru besar sama pentingnya dengan karya-karya ilmiahnya.

Ringkasnya, seorang profesor harus berilmu sekaligus berahlak.

Lanjut dia mengaku, mahkota guru besar sebagai jabatan akademik tertinggi adalah kemampuan mencetak karya-karya yang baik untuk kemaslahatan alam semesta.

"Menjadi akademisi dengan gelar akademik yang tertinggi sudah sepatutnya untuk memiliki dan memupuk pula jiwa kepedulian kepada umat manusia dan alam semesta, serta berani dalam menegakkan kebenaran dilandasi kejujuran dan integritas," ungkap dia.

Pesan penting lain yang disampaikannya adalah hidup manusia sangatlah singkat.

Dalam singkatnya waktu manusia akan diakhiri kematian yang tidak diketahui kepastian datangnya kullu nafsin dzaiqotul maut.

Namun, ada satu hal yang bisa dipastikan, yakni setiap hari, jam, detik yang tersisa agar diberikan yang terbaik untuk keluarga, bangsa, negara, agama serta umat manusia.

Baca juga: Guru Besar Unair: Orang Hidup Miskin Bukan karena Malas Kerja

"Akhir dari segala ilmu adalah kembali kepada sifat takwa, tawadhu kepada Allah SWT atau sebaliknya. Kita hanyalah debu dalam kancahnya alam semesta, masih pantaskah kita menyombongkan diri kita, jabatan kita, atau bahkan kekayaan yang hanya sekejap saja di alam semestas ini," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com