Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Webinar Unair Kenalkan 4 Jenis Diabetes dan Gejalanya

Kompas.com - 27/10/2021, 18:00 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Airlangga Medical Scientific Week (AMSW) Universitas Airlangga (Unair) kembali mengadakan webinar dengan tema "Handle Diabetes Properly, Improve Life Quality" pada Minggu (24/20/2021).

Webinar AMSW 2021 kali ini menghadirkan dua narasumber yaitu dr. Soebagijo Adi Aoelistijo dan dr. Jeffri Aloys Gunawan.

Baca juga: Guru Besar Unair: Orang Hidup Miskin Bukan karena Malas Kerja

Soebagijo menjelaskan jenis-jenis klasifikasi diabetes.

Di masyarakat dikenal secara umum diabetes terbagi menjadi dua, yaitu diabetes tipe basah dan diabetes tipe kering.

Namun menurut dia, diabetes diklasifikasikan menjadi empat jenis.

Pertama, diabetes melitus (DM) tipe 1 yang timbul usia pada usia muda. Kedua, DM tipe 2 terjadi pada usia lebih dari 40 tahun.

Ketiga, DM gestasional yang hanya terjadi pada saat hamil. Dan keempat, DM tipe lain yang bisa terjadi karena genetik atau karena obat.

"Dalam terminologi, diabetes tipe basah dan tipe kering itu tidak ada. Hanya masyarakat yang menggambarkan untuk memudahkan. Sebenarnya ada empat macam atau empat tipe dari diabetes yaitu diabetes melitus tipe 1, diabetes melitus tipe 2, diabetes melitus gestasional, dan diabetes tipe lain," kata dia melansir laman Unair, Rabu (27/10/2021).

Selanjutnya Jeffri menjelaskan gejala kaki diabetes yang bisa saja dialami oleh penderita DM.

Kaki diabetes merupakan komplikasi dari DM yang disebabkan adanya perlukaan, karena gangguan saraf dan gangguan pembulu darah.

Baca juga: Pakar Media Unair: Konten Kisah Kemiskinan Langgar Etika

Sedangkan gejala kaki diabetes dapat dilihat dan dirasakan secara langsung oleh penderitanya.

Jeffri menyebut, gejala kaki diabetes biasanya ada kemerahan pada kaki, kemudian kakinya menghangat atau bengkak dan ada pecah-pecah pada kaki atau keluar cairan.

"Dan juga gatal pada kulit kaki, kering dan seringkali bulu kakinya tidak ada atau rontok. Kemudian nyeri, kaku, rasa tidak nyaman, luka, kapalan, atau perubahan bentuk dari kaki," jelas Jeffri.

Jeff menyampaikan pencegahan yang dapat dilakukan pada penderita kaki diabetes, yakni:

1. Pemeriksaan kaki dengan risiko tinggi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com