Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omzet Menjanjikan, Ini Tips Budidaya Ikan Arwana ala Dosen Unair

Kompas.com - 16/08/2021, 20:00 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Ikan arwana masih menjadi "raja" dari semua ikan yang masih dianggap mahal dan menguntungkan untuk bisnis. 

Ikan yang sering dijuluki sebagai raja ikan hias ini, memang punya keistimewaan sendiri. Selain karena warna tubuhnya yang indah, ikan arwana termasuk langka untuk dicari.

Indonesia memiliki cukup beragam jenis ikan arwana. Ada arwana papua (Scleropages jardini); arwana australia (Scleropages leidcharti)

Lalu, ikan arwana super red, arwana red banjar, arwana red tail golden, green arwana (Scleropages formosus).

Dari beragam jenis ini, ikan arwana super red jadi yang paling laris. Bahkan budidaya ikan ini, sudah menjamur di banyak daerah di Indonesia. 

Baca juga: Cerita Lulusan SMK Buka Bisnis Kuliner Beromzet Rp 150 Juta Per Bulan

Kementerian Kelautan dan Perikanan pada 2018, mencatat  ikan arwana super red terjual sebanyak 4.058 ekor dengan harga total lebih dari Rp 10 miliar.

Sedangkan, pada 2019, terjual sebanyak 2.360 ekor dengan harga total sebesar Rp 2,5 miliar. Angka fantastis ini, sebetulnya cukup menggiurkan bagi peternak ikan hias. 

Sayangnya, ikan arwana kini berstatus terancam yang disebabkan karena penangkapan dan perubahan lahan serta penurunan kualitas lingkungan.

Karena itu, penggalakan budidaya ikan arwana menjadi salah satu upaya tetap menjaga kelestarian arwana super red.

Dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga (Unair), Darmawan Setia Budi  memiliki penjelasan komplit tentang ikan arwana super red yang bisa menjadi tips bagi pembudidaya.

Ia mengatakan, budidaya ikan arwana cukup susah dan memakan waktu lama. Pematangan seksual atau alat kelamin dari bentuk telur hingga dewasa membutuhkan waktu 2-4 tahun.

Jumlah telur yang dihasilkan juga cukup sedikit, berkisar antara 20 hingga 90 butir telur. Sedangkan, waktu untuk mengerami telurnya juga tergolong sangat lama.

Baca juga: Murid Kelas 10 Kreasikan Tenun Jadi Fesyen Milenial, Beromzet Ratusan Juta

Yakni umumnya pada kisaran 50 hari. Selain itu, kendala penting lainnya adalah proses identifikasi antara jantan dan betina yang sulit dibedakan.

Darmawan menerangkan, pemijahan ikan arwana secara alami hanya terjadi pada Juli dan November.

Namun, dapat juga dilakukan di luar musim tersebut dengan syarat memberikan nutrisi yang cukup. Ia juga menjelaskan bahwa waktu pengeraman telur ikan dapat dipercepat dengan menempatkan telurnya pada inkubator agar indukan dapat melakukan proses reproduksi selanjutnya.

"Sehingga dapat mengatasi jumlah keterbatasan induk, jadi proses reproduksi selanjutnya dapat berjalan lebih cepat," katanya dilansir dari laman Unair. 

Darmawan juga mengenalkan teknologi rekayasa produksi yang dapat dilakukan pada ikan arwana. Teknologi tersebut adalah transplantasi sel germinal yang digunakan untuk mendapatkan induk semang atau induk pengganti.

Baca juga: Dosen IPB: Ini Cara Bedakan Ikan Cupang Jantan dan Betina

Sebagai contoh, pada ikan arwana super red yang sering mengalami kendala reproduksi, maka akan digunakan indukan pengganti dengan menggunakan ikan arwana jenis lain yang mudah melakukan reproduksi.

"Jadi diambilnya jaringan dari ikan arwana super red yang dimasukkan (misal) ke arwana silver. Sehingga nantinya dapat dikembangkan ikan arwana silver yang bertelur ikan arwana super red," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com