Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/05/2021, 13:01 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Ikan gabus merupakan salah satu ikan endemik di perairan Indonesia yang populer di beberapa daerah.

Dosen dari Fakultas Perikanan dan Kelautan Unair, Suciyono mengatakan, masyarakat yang banyak mengkonsumsi ikan gabus di Indonesia relatif cukup tinggi, khususnya di Sumatera Selatan yang merupakan makanan khas di daerah tersebut.

Baca juga: Biaya Kuliah S1 Jalur Mandiri 9 PTN, Ada UI, Unair, IPB hingga UGM

Dari data yang ada, pemanfaatan ikan gabus meningkat tiap tahunnya.

Di tahun 2016, pemanfaatan ikan gabus dunia dari tambak budidaya sebesar 21.721 ton dan dari hasil tangkapan alam sebesar 70.802 ton.

"Di bidang kesehatan, ikan gabus memiliki manfaat, yakni mempercepat penyembuhan luka operasi dan luka bakar, karena kandungan albuminnya," ucap dia melansir laman Unair, Senin (17/5/2021).

Budidaya ikan gabus

Dia mengaku, selama ini kegiatan penangkapan ikan menjadi penyumbang terbesar untuk memenuhi kebutuhan konsumsi ikan gabus.

Namun demikian, bilang dia, beberapa kegiatan pembesaran ikan gabus telah dilakukan, baik mengandalkan benih dari hasil alam maupun bibit.

"Pembudidayaan ikan gabus telah banyak dilakukan untuk dijadikan calon indukan. Namun, informasi mengenai kriteria induk yang ideal untuk produktivitas benih masih terbatas," jelas dia.

Selain itu, Suciyono menjelaskan produktivitas pemijahan ikan gabus dapat dilihat dari jumlah total telur matang yang dihasilkan.

Baca juga: Pakar Unair: 3 Penyebab Drama Korea Digemari Remaja Indonesia

Pemijahan adalah proses pengeluaran sel telur induk betina dan sperma induk jantan yang kemudian diikuti dengan perkawinan.

Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah telur yang dihasilkan adalah Gonad Somatic Index (GSI) yang berhubungan dengan ukuran atau berat induk ikan gabus.

Hasil penelitian

Dia menyebut, pada saat meneliti dengan menggunakan tiga kategori ukuran induk gabus yang berbeda, yakni P1 seberat 155-350 gram, P2 seberat 400-700 gram, dan P3 seberat 700-1200 gram.

Maka hasil jumlah telur yang dihasilkan dari hasil penelitian, antara lain:

  • P1 sebanyak 1.106 butir telur.
  • P2 sebanyak 628 butir telur.
  • P3 sebanyak 2.307 butir telur.

"Dari hasil penelitian itu dapat disimpulkan, jumlah telur yang dihasilkan meningkat dengan semakin besarnya ukuran induk yang digunakan," jelas dia.

Dia menegaskan, ukuran induk ikan gabus yang optimal untuk pemijahan adalah sekitar 400-700 gram.

Oleh karena itu, reproduksi (fekunditas) ikan gabus dipengaruhi oleh bobot induk yang digunakan dan jenis pakan yang diberikan.

Baca juga: Tips Redakan Stres ala Pakar IPB

"Selain itu, beberapa hal yang mempengaruhi fekunditas ikan gabus antara lain jenis pakan yang digunakan, cuaca, dan musim," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com