KOMPAS.com - Salah satu mahasiswa Departemen Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan IPB, yakni Bayu Aji Pangestu meraup puluhan juta per bulan dengan cara menjalankan bisnis beras.
Produk yang dikembangkan Bayu bernama Beras Sahalam.
Baca juga: IPB Perguruan Tinggi Terbaik Indonesia Kedua Versi Webometrics 2021
Menurut dia, berbisnis di bidang bahan pokok ini disebut sebagai bisnis yang tidak akan pernah mati peminatnya.
Hal ini karena sebagian besar masyarakat Indonesia menjadikan beras sebagai makanan pokok sehari-harinya.
Bayu mengaku Beras Sahalam didirikannya pada Februari 2021 di Bogor.
Beras Sahalam cukup banyak diminati konsumen terutama di daerah Jabodetabek.
"Dari Beras Sahalam, saya berhasil mendapatkan keuntungan yang cukup besar. Per bulan sekitar Rp 45 juta dengan penjualan rata-rata mencapai 6 ton lebih," kata dia melansir laman IPB, Kamis (5/8/2021).
Selain bisnis Beras Sahalam, dia juga sudah menjalankan bisnis startup di bidang distribusi daging ayam broiler sejak 2018.
Nama platform distribusi ayam broiler ini adalah Smartkandang.com.
Area layanan distribusi daging ayam broiler, seperti Jakarta, Bogor, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Banyuwangi dan Banjarbaru.
Baca juga: Ahli Gizi UGM: Ini Jenis Makanan Dikonsumsi dan Dihindari Saat Isoman
Terkait penamaan Beras Sahalam, lanjut dia, karena berjenis beras organik yang proses pasca panennya menggunakan teknologi tinggi.
Beras Sahalam, sebut dia, tidak menggunakan campuran bahan kimia seperti pemutih maupun pengawet.
"Ini yang membuat Beras Sahalam aman dan sehat untuk dikonsumsi oleh anak-anak maupun orang dewasa," ungkap dia.
Dia menyebut, Beras Sahalam memiliki standar kualitas premium dan harga yang terjangkau, yakni hanya Rp 49.000 per lima kilogram (kg).
Adapun tekstur nasi yang dihasilkan, bisa dipastikan pulen dan wangi.