FHISIP UT Gelar Konferensi Internasional "Open Society" Jawab Tantangan Komunikasi Era Digital

KOMPAS.com - Masa pandemi telah mengakselerasi pengunaan teknologi informasi. Hal ini semakin menajamkan dua sisi teknologi informasi yang dapat memberikan dampak positif namun di sisi lain dapat dimanfaat untuk hal negatif.

Peluang dan tantangan teknologi informasi ini mendorong Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik (FHISIP) Universitas Terbuka Indonesia menggelar seminar international bertajuk “The 3rd Open Society Conference 2021”.

Seminar international dilaksanakan pada 8 Juli 2021 secara daring, dengan mengangkat tema aktual dan relevan dengan perkembangan ilmu sosial dan situasai kondisi saat ini, yaitu “Digital Communication and Information Ecosystem in The Pandemic and Post Pandemic Era: Opportunities and Challenges".

Konferensi ini diharapkan menjadi peluang besar bagi akademisi dan pembuat kebijakan untuk mengembangkan keilmuan dan kebijakan mengenai tatangan dan peluang komunikasi dan informasi digital pada masa pandemi Covid-19.

Rektor UT Prof. Ojat Darojat menyampaikan Covid-19 telah memberikan dampak luar biasa dalam berbagai aspek kehidupan di mana seluruh bidang harus melakukan adaptasi.

Prof. Ojat melanjutkan, pandemi telah merubah gaya hidup sehingga semua harus mampu hidup berdampingan dengan Covid-19 dan menerapkan gaya hidup new normal.  

"Penggunaan ICT telah meningkat pesan. Ini menjadi tantangan dan kesempatan bagai kita. Teknologi informasi harus dimanfaat secara bijaksana," 

Untuk itu, Rektor UT menilai perlunya untuk membangun ekosistem informasi digitakl yang sehat. "Sebagai contioh di Indonesia, kita memiliki UU ITE yang memberi tuntutan bagaimana komunikasi media digital harus digunakan," ungkapnya.

Sisi lain, Rektor UT mengungkapkan pandemi menjadi sebuah berkah dalam kesulitan (blessing in disguise) dalam dunia pendidikan di mana keberadaan UT justru semakin dikenal masyarakat.

Baca juga: Yuk Intip Prospek Kerja Ilmu Komunikasi

"Pembelajaran jarak jauh UT makin diminati masyarakat. Seiring meningkatnya hal ini justru menjadi tantangan bagi UT untuk makin bekerja keras melakukan inovasi meningkatkan layanan pendidikan," tegas Prof. Ojat.

Rektor UT berharap, gelaran yang dilaksanakan FHISIP UT ini dapat memberikan banyak manfaat dalam pengembangan sains untuk kehidupan yang lebih baik, tidak saja di tengah masa pandemi namun juga sesudahnya.

Salah satu pembicara utama, Sri Sediyaningsih dari Universitas Terbuka selaku tuan rumah dalam pemaparannya menekankan pentingnya membangun habit atau kebiasaan baru dalam menjawab tantangan era baru digital.

Peningkatan jumlah pengakses internet dan penggunaan gawai yang didorong generasi muda, telah membawa berbagai dampak dalam budaya, gaya hidup dan cara bersosialisasi, termasuk di sosial media.