Jadi Konsultan 'PR', 5 Skill Ini Perlu Disiapkan Lulusan Prodi Humas

KOMPAS.com - Bagi mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi, ada banyak profesi yang bakal menanti. Tapi, bagaimana dengan Prodi Hubungan Masyarakat?

Ternyata, lulus Prodi Humas juga dapat bekerja di berbagai lembaga baik pemerintah maupun swasta. Namun, ada satu profesi yang belum banyak dilirik oleh mahasiswa. Apa itu? Profesi itu ialah konsultan Public Relations.

Terkait hal itu, Prodi Hubungan Masyarakat UPN Veteran Yogyakarta (UPN Jogja) menggelar webinar bertajuk "Challanges and Opportunities for PR Consultant in New Normal Era", Kamis (8/7/2021).

Baca juga: Webinar UPN Jogja: 5 Ide Kreatif Pelaku UKM Cepat Viral Pakai TikTok

Menurut Ketua Panitia Webinar, Fauzul Haq, M.I.Kom., dipilihnya tema itu karena untuk mengenalkan profesi ini kepada para mahasiswa Prodi Humas UPN.

Fauzul percaya bahwa setelah pandemi berlalu dan roda perekonomian bergerak kembali, maka kebutuhan terhadap konsultan PR akan tumbuh.

"Banyak perusahaan yang memerlukan mitra untuk melaksanakan komunikasi dengan baik. Perusahaan bisa berkolaborasi dengan konsultan PR, atau sepenuhnya menyerahkan kepercayaan pada konsultan PR," terangnya.

Narasumber webinar ialah Jojo S. Nugroho selaku Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI).

Dikatakan, tugas konsultan Humas adalah menangani citra klien di hadapan publiknya. Konsultan harus bekerja sama dengan berbagai perusahaan nasional maupun internasional.

Dan tentu saja memerlukan beragam keahlian untuk bekerja bersama menjalankan kampanye komunikasi klien.

Baca juga: Webinar UPN: Humas DJP Ubah Citra Lembaga dengan Medsos dan 9 Strategi Ini

Jojo yang juga Founder dan Managing Director IMOGEN PR, sebuah konsultan PR yang telah berdiri sejak 2006 ini membeberkan 5 skill penting yang perlu dipersiapkan lulusan Hubungan Masyarakat, yakni:

1. Strategic Planning

Strategic Planning adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi.

Serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya untuk mencapai strategi tersebut.

2. Written Communications

Keterampilan menulis amat diperlukan untuk berbagai keperluan, baik yang bersifat informatif maupun persuasif.