Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Arya Pradana
Penulis di Kompasiana

Blogger Kompasiana bernama Arya Pradana adalah seorang yang berprofesi sebagai Dokter. Kompasiana sendiri merupakan platform opini yang berdiri sejak tahun 2008. Siapapun bisa membuat dan menayangkan kontennya di Kompasiana.

Tingkat Perceraian di Rusia Tinggi, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 26/06/2022, 09:33 WIB
Kompasianer Arya Pradana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Konten ini merupakan kerja sama dengan Kompasiana, setiap artikel menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.com

Konten ini merupakan opini/laporan buatan blogger dan telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Tingkat Perceraian di Rusia Tinggi, Kok Bisa?"

KOMPAS.com - Tingkat perceraian suami istri di Rusia tergolong tinggi merujuk data yang terlampir di web statista.

Pada tahun 2020 lalu, dari 5.300 pasangan yang menikah di Rusia, 3.900 pasangan dinyatakan bercerai, hampir lebih dari setengahnya.

Bahkan sebuah artikel di RBTHmedia online Rusia, menyebutkan pada tahun 2016 angka perceraian dan pernikahan di Negeri Beruang Putih itu adalah 1 banding 1,6.

Artinya orang Rusia yang bercerai lebih sering daripada yang menikah. Lalu apa penyebab perceraian di Rusia tinggi?

Baca juga: Benarkah Kepulauan Riau Bagian dari Malaysia Kata Mahathir Mohamad?

Banyak artikel di Rusia yang menyebut bahwa banyak pasangan menikah begitu sangat muda. Sehingga mereka belum siap secara mental dan materi ketika mereka menikah.

Mungkin ini tidak terjadi di kota besar seperti Moskow dan St. Petersburg karena di kedua kota itu banyak anak muda Rusia mengutamakan karirnya. Walaupun dengan anak muda yang mengutamakan karir itu juga tidak menjamin pernikahan mereka tidak kandas di tengah jalan.

Penyebab lainnya menurut banyak sumber adalah masalah finansial tentunya. Masalah finansial di sini tentunya tuntutan dari wanita Rusia kepada pasangannya yang mungkin di luar batas kemampuan pasangannya. Ya, wanita Rusia memang wanita yang tergolong materialistis walaupun tidak semua.

Ya, ini sudah bukan barang tabu. Bayangkan saja di Rusia anda harus membiayain banyak hal jika anda ingin mengencani, memacari atau menikahi wanita Rusia, seperti perawatan kuku, rambut, kulit dan peralatan kecantikan hingga tindakan operasi di bibir.

Di Rusia jika Anda ingin mengencani wanita Rusia atau bahkan menikahinya maka anda harus siap secara finansial.

Di Rusia ada slogan “No Money, No Honey “. Bahkan jika Anda mau mengencani wanita Rusia dalam kencan pertama, Anda harus keluar uang untuk taksi pribadi bagi mereka dan juga tentunya Anda harus membayari makan di restoran mewah ketika makan bersama mereka.

Sebenarnya ini bukan hanya di Rusia melainkan juga di beberapa negara Eropa Timur hingga Asia Tengah yang sebelumnya menjadi negara di dalam bendera Uni Soviet seperti Ukraina dan Belarus.

Baca juga: Lagu Easy on Me, Cara Penyanyi Adele Ceritakan Perceraian ke Anak

 

Bahkan negara pecahan Soviet lainnya Kazakhstan menempati posisi kedua untuk negara dengan tingkat perceraian terbanyak.

Jadi jika Anda berpikir wanita Rusia itu cantik dan ingin dijadikan sebagai istri, maka harus menghitung dompet Anda dulu jika tidak ingin pernikahan kandas di tengah jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com