Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Tentara Rusia Dipecat karena Menolak Perang dengan Ukraina

Kompas.com - 11/06/2022, 19:39 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Ratusan tentara Rusia disebut menolak untuk menyerang atau berperang dengan Ukraina.

Dilansir dari The Wall Street Journal melalui KOMPAS.com, sejumlah tentara yang menolak berperang bahkan melarikan diri dari posnya sejak invasi Rusia dimulai.

"Begitu banyak orang tidak ingin bertarung," kata pengacara asal Rusia, Mikhail Benyash.

Benyash mewakili belasan anggota Garda Nasional Rusia, pasukan yang biasanya digunakan untuk mengadang aksi protes di Rusia.

Belasan orang itu diberhentikan dari pekerjaannya karena menolak untuk turut serta dalam invasi ke Ukraina.

Baca juga: Rusia Putus Aliran Gas di Belanda, Denmark, dan Jerman

Dilansir dari Guardian melalui KOMPAS.com, setidaknya 115 Garda Nasional Rusia disebut mengalami pemecatan akibat menolak berperang.

Gugatan yang mereka ajukan untuk menentang pemecatan pun ditolak oleh pengadilan Rusia. Hakim menyebut, pemecatan mereka dibenarkan karena "menolak melakukan tugas resmi".

Benyash mengatakan bahwa tentara yang menolak berperang telah dipecat tetapi tidak dituntut secara pidana karena Rusia belum secara resmi menyatakan perang terhadap Ukraina.

Seperti yang diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin menggambarkan invasi tersebut sebagai "operasi militer khusus".

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Kamis (2/6/2022), Benyash mengungkapkan, dia menerima permintaan bantuan hukum lebih dari 1.000 anggota layanan dan karyawan badan Rusia yang mengawasi kepolisian domestik.

Baca juga: McDonalds di Rusia Akan Ganti Nama Agar Tetap Bisa Beroperasi

Benyash menuturkan, banyak di antara mereka yang dipecat adalah karena menolak untuk berperang di Ukraina atau memadamkan protes di kota-kota yang diduduki Rusia.

Agora, sebuah kelompok hak asasi manusia Rusia juga mengatakan kepada The Journal bahwa lebih dari 700 anggota layanan Rusia menghubungi kelompok tersebut untuk mendapatkan bantuan hukum sehubungan dengan penolakan perintah.

Desersi dan penolakan untuk berperang telah menambah kerugian besar yang dialami pasukan Rusia di Ukraina.

Kementerian pertahanan Inggris mengatakan pada bahwa Rusia kemungkinan telah kehilangan sepertiga dari pasukan tempur daratnya yang menyerang Ukraina sejak Februari 2022.

Laporan lain juga menyebut bahwa pasukan Rusia tidak memiliki semangat, termasuk berusaha keras untuk dipulangkan dari perang di Ukraina.

Menurut audio yang disadap yang diterbitkan pejabat Ukraina, seorang tentara Rusia bahkan mengatakan komandannya menembak dirinya sendiri di kaki agar bisa pergi dari medan tempur.

(Penulis: Tito Hilmawan Reditya)

Sumber: KOMPAS.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com