Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Putus Aliran Gas di Belanda, Denmark, dan Jerman

Kompas.com - 05/06/2022, 07:00 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Rusia melalui perusahaan energi miliknya, Gazprom, berencana akan memutus pasokan gas ke sejumlah negara di Eropa.

Pemutusan aliran gas itu dilakukan ke beberapa negara yang dianggap tidak bersahabat oleh Rusia, karena menolak pembayaran dengan mata uang Rubel.

Kebijakan yang telah diumumkan oleh Gazprom pada Selasa (31/5/2022) itu merupakan pembalasan atas sanksi yang dijatuhkan negara-negara Barat kepada Rusia akibat invasi ke Ukraina sejak 24 Februari 2022 lalu.

Langkah yang diambil Rusia itu pun meningkatkan pertempuran ekonomi dengan Uni Eropa dan membuat harga gas di Eropa terus naik.

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Rabu (1/6/2022), Gazprom menuturkan, pihaknya telah sepenuhnya memutus pasokan gas ke perusahaan penyalur di Belanda, GasTerra.

Baca juga: McDonalds di Rusia Akan Ganti Nama Agar Tetap Bisa Beroperasi

Dilansir dari Reuters melalui KOMPAS.com, mulai 1 Juni 2022, Gazprom pun akan menghentikan aliran gas untuk Shell Energi di Jerman dan Orsted di Denmark, karena kedua perusahaan itu menolak membayar dengan Rubel.

Sebelumnya, pada Senin (30/5/2022), para pemimpin Uni Eropa sepakat untuk memotong impor minyak dari Rusia sebesar 90 persen pada akhir tahun 2022.

Kesepakatan tersebut merupakan sanksi terberat dari Uni Eropa terhadap sektor energi Rusia sejak konflik di Ukraina.

GasTerra, yang membeli dan memperdagangkan gas atas nama Pemerintah Belanda mengatakan bahwa pihaknya telah mengontrak di tempat lain untuk 2 miliar meter kubik gas yang awalnya diharapkan dari Gazprom.

“(Keputusan Gazprom) belum dilihat sebagai ancaman terhadap pasokan,” kata Juru Bicara Kementerian Perekonomian Belanda, Pieter ten Bruggencate.

Baca juga: Pasokan Pupuk Indonesia Terancam Akibat Perang Rusia-Ukraina

Sementara itu, Orsted juga menuturkan bahwa tidak ada risiko langsung bagi pasokan gas Denmark setelah Gazprom mengumumkan pemutusan aliran gas ke perusahaan tersebut.

“Gas untuk Denmark harus, sebagian besar, dibeli di pasar gas Eropa. Kami berharap ini bisa terjadi,” kata CEO Orsted, Mads Nipper, dalam sebuah pernyataan tak lama setelah pengumuman Gazprom.

Aliran gas Rusia ke Jerman melalui pipa Nord Stream turun pada hari Selasa yang menurut para analis kemungkinan karena terputusnya jaringan.

Sebelumnya, Rusia telah menghentikan pasokan gas alam ke Bulgaria, Polandia, dan Finlandia karena menolak membayar dengan rubel Rusia.

Meski begitu, beberapa perusahaan di Jerman, Italia, dan Prancis mengatakan bahwa mereka akan terlibat dengan skema yang ditetapkan Rusia untuk mempertahankan pasokan gas.

(Penulis: Danur Lambang Pristiandaru)

Sumber: KOMPAS.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com