Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Dilakukan, Jangan Letakkan Kerikil di Pot Tanaman

Kompas.com - 25/06/2022, 19:15 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa orang mungkin sering menambahkan kerikil sebagai lapisan di dasar pot tanaman, namun justru hal ini tidak perlu dilakukan.

Dilansir Balcony Garden Web, Selasa (21/6/2022), menambahkan lapisan kerikil, batu, atau pecahan pot ke bagian bawah pot adalah praktik umum yang dilakukan sebagian besar penggemar tanaman hias.

Namun, sebuah artikel ilmiah yang diterbitkan University of Illinois, AS menyatakan, adalah mitos bahwa lapisan kerikil di dasar meningkatkan drainase pot.

Alih-alih, air mengalir segera ke kerikil, air akan atau berkumpul di tanah tepat di atas kerikil.

Air berkumpul sampai tidak ada ruang udara yang tersisa. Setelah semua ruang udara tanah yang tersedia terisi, kelebihan air mengalir ke kerikil di bawahnya.

Dengan demikian, kerikil di bagian bawah tidak banyak membantu menjaga tanah di atasnya agar tidak jenuh oleh air yang berlebihan.

Kerikil tidak membantu drainase

Baca juga: Jangan Meletakkan Kerikil di Pot Tanaman, Ini 4 Alasannya

Jika Anda bingung apakah kerikil membantu drainase, maka jawabannya adalah tidak. Ilmuwan tanah Kevin Handreck, penulis Gardening DownUnder dan Good Gardens with Less Water, menyatakan bahwa praktik ini meningkatkan risiko merusak tanaman dengan penyiraman yang berlebihan.

Bahkan, menambahkan lapisan kerikil di bagian bawah pot akan merusak tanaman.

Apakah lapisan kerikil meningkatkan sirkulasi udara di dalam pot?

Tanamam membutuhkan drainase yang baik agar akarnya dapat menerima oksigen yang cukup. Air melewati bahan bertekstur kasar lebih cepat daripada di bahan halus.

Namun, air tidak mudah berpindah dari lapisan bahan bertekstur lebih halus ke lapisan bahan bertekstur lebih kasar.

Ini berarti alih-alih mengalir dengan bebas dan mudah, air berada di antara tanah dan lapisan drainase dan tidak mulai mengalir turun sampai tanah benar-benar jenuh.

Alasan tidak boleh meletakkan kerikil di dasar pot tanaman
Ada beberapa alasan Anda tidak boleh meletakkan kerikil di dasar pot tanaman, antara lain sebagai berikut.

1. Memperburuk drainase

BBC menyatakan bahwa meletakkan kerikil di dasar pot tanaman tidak benar. Lebih baik memiliki lapisan pasir di bawah tanah yang memungkinkan air mengalir ke dalamnya dan nantinya akan tersedot oleh akar jika diperlukan.

2. Butuh ruang tambahan

Menambahkan kerikil untuk drainase mengurangi volume tanah yang tersedia untuk akar tanaman. Pada dasarnya, ini berarti Anda membuat pot menjadi lebih sempit dan kondisi ini tidak baik untuk tanaman.

3. Menyebabkan busuk akar

Ahli berkebun dari University of California, Sue McDavid menyatakan bahwa tanaman menyukai drainase yang baik, terutama yang berada di dalam pot.

Baca juga: 6 Kegunaan Mouthwash untuk Tanaman, Basmi Hama hingga Jadi Pupuk

Jika air menggenang di sekitar akar tanaman dalam waktu lama, busuk akar akan merusak dan mungkin membunuh tanaman.
Alih-alih air langsung mengalir melalui tanah, kemudian ke kerikil atau material lain, dan keluar dari lubang drainase, air akan benar-benar menjenuhkan tanah sehingga tidak ada ruang udara yang tersisa.

Ini bisa memakan waktu lama, dan untuk sementara, akar tanaman akan kekurangan oksigen.

4. Kerikil menambah berat yang tidak perlu

Lapisan kerikil atau pecahan pot di bagian bawah wadah menambah bobot yang tidak perlu karena lebih berat daripada kebanyakan tanah pot yang ringan dan menjadi sulit untuk dipindahkan.

Sumber: Kompas.com (Penulis Sakina Rakhma Diah Setiawan | Editor Sakina Rakhma Diah Setiawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com