Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Nurohman Dikira Pengangguran, Ternyata Kendalikan 50 Server Berbagai Negara

Kompas.com - 25/06/2022, 16:40 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Nurohman (33), pria asal Kelurahan Banyuroto, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta seringkali mendapatkan pandangan sebelah mata.

Hal ini karena Nurohman dikenal orang yang tidak pernah keluar rumah dan bersosialisasi, bahkan tampak tidak pernah bekerja sehingga menimbulkan gunjingan masyarakat sekitar rumahnya.

Apalagi, Nurohman berasal dari keluarga miskin. Dia dianggap malas, tak cekatan, dan tak mau bekerja keras.

Namun, siapa sangka, pemuda yang disangka pengangguran itu merupakan pengelola 50 server yang ada di berbagai negara.

Nur, sapaan Nurohman, merupakan seorang teknisi infrastruktur alias infrastructure engineer di sebuah perusahaan yang berkutat dalam internet of things (IoT).

Perusahaan tempatnya bekerja merupakan perusahaan IT yang fokus pada engineering robotik dan otomatisasi bernama Consap Pte Ltd.

Baca juga: Cerita Nurohman, Pria yang Kelola Puluhan Server di Berbagai Negara, Berawal Kenal dengan Orang Singapura

Perusahaan yang berkantor pusat di Singapura itu menangani IoT, di antaranya smart home, smart hotel, dan smart airport. Klien perusahaannya dari berbagai negara, terbanyak di Singapura.

Termasuk juga apartemen di Singapura hingga kafe. IoT merupakan jaringan antarperangkat dan peralatan yang terhubung satu dengan lain dan beroperasi secara otomatis tanpa campur tangan manusia secara langsung.

IoT memerlukan banyak data agar semua berjalan normal, seperti perubahan temperatur, suara, sentuhan, dan lain sebagainya.

Data tersebut tersimpan pada cloud data center. Sensor dalam perangkat IoT bisa mengenali semua data itu. Manusia mengontrol beberapa perangkat dari jarak jauh melalui koneksi internet sesuai kebutuhan manusia itu sendiri.

Layanan mereka kompleks sesuai keinginan pelanggannya. Proyek IoT yang begitu banyak, tentu memerlukan penyimpanan data yang besar dan stabil. Nur bekerja menjaga keandalan semua server sebagai tempat menyimpan data itu.

Perusahaan menyewa server yang berada di beberapa data center atau pusat data di beberapa negara, utamanya Singapura. Nur mengontrol server itu dari desa pinggiran Kulon Progo. Ia mengendali dari dalam kamarnya. Tidak mengenal waktu, bahkan hingga larut malam.

“Misal lampu ini bisa berubah warna tanpa sentuhan manusia. Kita memberi perintah maka lampu berubah warna. Data suara, data warna, banyak data lain itu tersimpan dalam server. Melalui koneksi internet maka bisa beroperasi,” kata Nur, belum lama ini saat berbincang dengan Kompas.com di kediamannya.

Nur mengendalikan secara remote atau dari jarak jauh. Ia mengendalikan server dalam beberapa data center agar tetap aman dan lancar dimanfaatkan. Perusahaan IT tempat ia bekerja bahkan menyewa sekitar 50 – 70 server yang ada di Singapura.

Sebelumnya, ada di berbagai negara di Eropa hingga Amerika. Karena persoalan kestabilan dan keamanan data center, maka mereka memindahkannya ke Singapura.

Bekerja di kamar 3x3 meter persegi

Baca juga: Kisah Nurohman, Diam seperti Pengangguran, Bergerak Mengendalikan 50 Server di Berbagai Negara

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com