Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Bulan Baru Mikro Diapit 2 Kali Supermoon, Catat Waktunya

Kompas.com - 12/06/2022, 22:10 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Dalam waktu dekat ini, akan ada fenomena langit langka yang terjadi 9 tahun sekali. Fenomena tersebut adalah bulan baru mikro yang diapit dengan dua peristiwa supermoon.

Peneliti di Pusat Riset dan Antariksa LAPAN Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang Hasanuddin mengatakan, mulai tanggal 14 Juni hingga 14 Juli mendatang, akan ada dua kali supermoon yang berdekatan terjadinya dengan bulan baru mikro.

Purnama Super (Supermoon) dan Bulan Baru Mikro (Micro New Moon) yang terjadi di bulan Juni-Juli itu terjadinya sembilan tahun sekali,” kata Andi kepada Kompas.com, Kamis (9/6/2022).

Supermoon pertama dalam periode Juni-Juli 2022 ini akan hadir pada tanggal 14 Juni 2022 mendatang. Supermoon bulan Juni ini disebut juga dengan Purnama Stroberi Super (Full Strawberry Supermoon).

Sementara, supermoon berikutnya akan terjadi pada 14 Juli 2022 yang disebut dengan Purnama Rusa Super (Full Back Moon).

Andi menjelaskan, pada dasarnya setiap bulan Masehi seringkali terjadi bulan purnama, begitu juga dengan fenomena Bulan Baru Mikro dan supermoon yang terjadi setiap tahunnya.

Baca juga: Fenomena Langka 9 Tahun Sekali, Bulan Baru Mikro Diapit 2 Kali Supermoon

Namun, hal yang menarik pada peristiwa kali ini yaitu untuk periode Juni dan Juli 2022 ini bulan purnama bertepatan dengan Bulan Purnama Super (Full Supermoon) atau disebut juga Perigeal Full Moon (Purnama Perige).

Menariknya lagi, tambah Andi, pada saat Bulan Baru Stroberi kali ini bertepatan dengan Bulan Baru Mikro (New Micromoon) atau Apogeal New Moon (Bulan Baru Apoge).

Secara sederhananya, fenomena yang akan terjadi yakni Supermoon bertepatan dengan Bulan Purnama Stroberi (14 Juni 2022), Bulan Baru Mikro bertepatan dengan Bulan Baru Stroberi, (29 Juni 2022), yang kemudian diakhiri dengan fenomena Supermoon bertepatan dengan Bulan Purnama Rusa (14 Juli 2022).

“Bahkan (istimewanya lagi) Bulan Baru Mikro kali ini diapit oleh dua Bulan Purnama Super (Supermoon) yang terjadi pada dua bulan berturut-turut,” kata dia.

Fenomena Bulan Baru Mikro yang diapit oleh dua kali Supermoon berturut-turut ini terjadi sembilan tahun sekali, di mana terakhir kali terjadi pada tahaun 2004 dan 2013.

Dengan begitu, setelah terjadi pada periode Juni-Juli tahun 2022 ini, berikutnya fenomena ini akan terjadi kembali pada tahun 2031 dan 2040.

Posisi planet saat membentuk sudut 180° disebut oposisi, yakni posisi planet berseberangan dengan letak Matahari, sedangkan posisi planet saat membentuk sudut 0° disebut konjungsi.

Catat jadwal parade langit subuh Juni 2022

Andi mengatakan, konfigurasi ini sebenarnya sudah berlangsung sejak tanggal 4 Juni 2022 lalu.

Namun, untuk Anda yang tidak sempat mengamatinya pada tanggal tersebut, kita masih bisa menikmati pemandangan parade langit setiap subuh ini sampai tanggal 30 Juni 2022 mendatang.

Baca juga: Mengenal Istilah Blue Moon, Black Moon, Blood Moon hingga Supermoon

“Fenomena ini dapat disaksikan selama kurang lebih 50 menit, sesuai dengan waktu fajar masing-masing wilayah,” jelasnya.

Pada dasarnya, konfigurasi 6 planet ini akan terjadi sejak awal fajar astronomis yakni ketikan ketinggian Matahari -18 derajat atau sekitar 75 menit sebelum matahari terbit yakni sekitar 04.30 waktu setempat.

Setiap harinya, parade langit subuh ini akan berakhir sampai akhir fajar bahari yakni ketika ketinggian Matahari -6 derajat atau 25 menit sebelum Matahari terbit, yang biasanya terjadi sekitar pukul 05.30 waktu setempat.

Ketampakan masing-masing planet

Meskipun keenam plante ini tampak segaris jika dilihat dari bumi, tentunya Anda akan bingung untuk menentukan mana yang merupakan planet Merkurius, Venus, Mars, Uranus, Jupiter dan Saturnus.

Untuk itu, perhatikan kecerlangan atau ketampakan cahaya keenam planet tersebut saat parade langit subuh sedang terjadi.

Merkurius, sejak 4 Juni lalu dan diperkirakan sampai 30 Juni mendatang masih memiliki kecerlangan bervariasi antara +2,06 hingga 0,61.

“Itu artinya, Merkurius semakin terang sampai di penghujung bulan Juni,” jelasnya.

Venus, sepanjang parade langit subuh ini berlangsung kecerlangannya bervariasi antara -3,94 hingga -3,89, yang artinya Venus sedikit meredup hingga akhir bulan Juni, tetapi ia lebih terang daripada Merkurius.

Sedikit berbeda dengan kedua planet sebelumnya, planet Uranus termasuk kategori yang cahayanya cukup redup dibandingkan dengan yang lain, tetapi kecerlangannya sendiri sedikit lebih terang menjelang akhir Juni, dengan variasi kecerlangan antara +5,89 hingga +5,87.

Lalu untuk planet Mars, kecerlangannya bervariasi antara +0,57 hingga +0,47, dimana keceralangannya akan semakin terang hingga akhir bulan Juni.

Plenat Jupiter juga akan lebih terang hingga akhir bulan ini dengan tingkat kecerlangan yakni -2,25 hingga -2,41.

Sedangkan, planet Saturnus juga ikut semakin terang menjelang akhir bulan dengan tingkat kecerlangan bervariasi antara +0,68 hingga +0,56.

Arah keberadaan planet-planet ini

Baca juga: Waspada Dampak Fenomena Langka Bulan Baru Mikro Diapit 2 Supermoon

Andi mengatakan, pada parade langit kedua yakni tanggal 16-27 Juni 2022, Bulan memasuki fase susut atau benjol akhir dengan iluminasi 64 persen hingga sabit akhir dengan iluminasi 4 persen.

Pada tanggal 16 Juni, Bulan akan bersama dengan Saturnur berada di arah Barat Daya dengan jarak sudut elongsi sekitar 41 derajat. Pada saat yang sama ini, Saturnus juga berjarak elongasi 41 derajat dengan Jupiter.

Pada tanggal 17 Juni, Bulan semakin dekat dengan Saturnus. Dengan begitu, Anda bisa memperhatikan bintik kecil terang mana seperti bintang yang berada digaris lurus dan dekat dengan Bulan pada saat itu, bisa jadi itulah planet Saturnus.

Saturnus masih akan berada dekat Bulan, meskipun semakin menjauh pada dua hari berikutnya.

Lalu pada tanggal 20 Juni, ini adalah kesempatan terbaik Anda untuk melihat mana planet Jupiter dan Saturnus, karena pada hari itu Bulan akan berada tepat di antara kedua planet itu dan membentuk segitiga tumpul dengan jarak sudut masing-masing 23,4 derajat dan 18,5 derajat.

Pada tanggal 21 Juni, Bulan akan membentuk konjungsi tripel atau bergaris lurus dengan planet Jupiter dan Mars.

Pada tanggal 22 Juni, Bulan berkonjungsi atau sejajar dengan planet Jupiter dengan jarak sudut 4,3 derajat.

Lalu keesokan harinya, Bulan berkonjungsi dengan planet Mars pada jarak sudut 2 derajat.

Nah pada tanggal 24 Juni, ini waktu yang tepat untuk melihat banyak planet sekaligus, karena hari itu Bulan akan berada di tengah-tengah antara Mars dan Uranus, sehingga Jupiter-Mars-Bulan-Uranus-Venus memiliki jarak sudut yang nyari sama di setiap celah planetnya.

Pada tanggal 25, Uranus akan mengalami okultasi oleh Bulan. Disusul dengan Bulan membentuk konjungsi Kuartet dengan Venus, Merkurius dan Aldebaran pada tanggal 26-27 Juni.

(Sumber: Kompas.com Penulis Ellyvon Pranita | Editor Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com