Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Artis Jadi Politikus, Pengamat: Kaderisasi Parpol di Indonesia Masih Buruk

Kompas.com - 04/06/2022, 13:30 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis


KOMPAS.com - Ketua Badan Pembinaan Kepemimpinan Daerah DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Zulkieflimansyah menyebut bahwa Raffi Ahmad adalah sosok yang pantas diusung PKS pada Pilpres 2022.

Pernyataan tersebut dilontarkan Zulkieflimansyah melalui unggahannya di media sosial Instagram, Sabtu (28/5/2022), dalam rangka ulang tahun PKS ke-20.

"Ternyata dari ngomong-ngomong informal dengan Kepala-kepala Daerah PKS ini kalau ditanya siapa yang pantas dicalonkan PKS di Pilpres 2024 yang muncul bukanlah Anies Baswedan, Ganjar, dan Prabowo tapi sosok muda seperti Raffi Ahmad," tulis Zulkieflimansyah.

Pernyataan itu pun ramai diperbincangkan warganet di media sosial hingga menjadi topik terkini Indonesia di Twitter.

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Senin (30/5/2022), Sekretaris Jenderal DPP PKS, Aboe Bakar Al-Habsyi mengatakan bahwa usulan Zulkieflimansyah hanya guyonan saja.

Baca juga: Hati-hati Beredar Video Deepfake, Ini Artis dan Tokoh yang Pernah Jadi Korban

Aboe Bakar menegaskan, PKS belum memutuskan calon presiden yang akan diusung pada Pilpres 2024.

“Yang bicara calon presiden siapa pun masih belum dianggap resmi sebelum Majelis Syuro menyampaikan itu,” kata Aboe.

Tanggapan pengamat politik

Menanggapi hal tersebut, sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Selasa (31/5/2022), pengamat politik dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Wijayanto mengatakan, pernyataan mengenai pencalonan Raffi Ahmad sebagai Capres 2024 oleh PKS itu hanya sensasi belaka.

Wijayanto menilai, Raffi Ahmad tidak memiliki rekam jejak menjadi pemimpin pemerintahan atau partai politik, sehingga kapasitasnya dalam memimpin negara sangat diragukan.

"Menurut saya ini (pencalonan Raffi Ahmad sebagai Capres 2024) hanya cari sensasi saja," ujar Wijayanto, saat dihubungi KOMPAS.com, Senin (30/5/2022).

Baca juga: Deddy Corbuzier Sindir Respon Netizen Saat Artis Good Looking Kena Narkoba, Apa Arti Good Looking?

"Atau alasan lainnya karena Raffi Ahmad punya modal kapital atau ekonomi, itu bisa saja," imbuhnya.

Fenomena artis jadi politikus

Wijayanto menjelaskan, fenomena artis jadi politikus merefleksikan keadaan kaderisasi partai politik di Indonesia.

"Kalau dari tahun ke tahun ada artis yang masuk ke pemilu, itu merefleksikan bahwa memang kaderisasi partai politik kita itu masih buruk sampai sekarang," jelasnya.

Menurut Wijayanto, partai politik yang mencalonkan pemimpin atau kepala daerah bahkan kepala negara yang bukan berasal dari kadernya mengindikasikan adanya krisis kaderisasi dalam partai politik itu.

Artinya, Wijayanto menerangkan, partai politik itu tidak mempunyai kader yang dianggap layak untuk dicalonkan sehingga mencari orang yang sudah populer, terutama dari kalangan artis.

Baca juga: Sindir Artis Terinfeksi Covid-19 Usai Liburan ke Luar Negeri, Deddy Corbuzier : Mantap, Gelombang Ketiga

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com